Kontribusi Manufaktur Pada PDB Turun, Ini Langkah APINDO


Ketua Umum APINDO, Hariyadi B. Sukamdani mengatakan dalam lima tahun terakhir kontribusi industri manufaktur terhadap total PDB Indonesia terus turun di bawah 20%. Menurutnya banyak faktor internal industri manufaktur maupun kebijakan yang menyebabkannya. Termasuk juga tidak terlepas dari meningkatnya kontribusi sektor jasa terhadap total perekonomian Indonesia.

"APINDO terus mendorong perbaikan sektor industri  manufaktur melalui kebijakan untuk sinergi hulu – hilir industri yang mesti konsisten dijalankan dengan berbagai skema insentif, dukungan perdagangan internasional FTA-CEPA, akses lahan serta perizinan, ketenagakerjaan dan sebagainya," katanya dalam konferensi pers, Senin (13/2).

Untuk mendorong sektor manufaktur, APINDO meluncurkan Kerjasama ABILEC (Apindo Business & Industry Learning Center) & Institut IBIMA. Ia menyebutkan program ini merupakan kerjasama yang diharapkan menjadi agregator bisnis dan industri.

Ia juga berharap program ini dapat serta berperan aktif dan menjadi solusi atas tantangan kebutuhan pengembangan SDM 4in1, program link & match dunia usaha dunia industri, serta berbagai bentuk kerjasama yang melibatkan berbagai pihak.

Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan penerapan konsep lean dan industri 4.0 yang selanjutnya disebut Lean Industry 4.0 menjadi cara paling efektif untuk meningkatkan keunggulan operasional industri. 

"Untuk dapat memaksimalkan potensi dan manfaat industri 4.0, perusahaan manufaktur sebaiknya lebih dulu menerapkan lean manufacturing practices secara benar," ujarnya.

Ia menjelaskan aplikasi dari konsep lean manufacturing yaitu mengurangi lead time dan meningkatkan output dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang terjadi di sebuah perusahaan. Industry 4.0 adoption dan lean manufacturing practices ia sebut dapat mengarahkan perusahaan menuju kinerja yang lebih optimal. 

"Perusahaan yang berhasil menerapkan Lean Industry 4.0 dapat mengurangi biaya konversi sebanyak 40% dalam lima hingga sepuluh tahun jauh lebih baik daripada pengurangan penerapan lean atau industri 4.0 dalam setaranya," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Industri dan Manufaktur APINDO, Johnny Darmawan menyebutkan jika pertumbuhan industri manufaktur nasional pada triwulan III 2022 menunjukan lebih baik dibandingkan triwulan II-2022 yang mencapai 4,33%. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukan industri pengolahan nonmigas menjadi sektor yang  konsisten dalam memberikan kontribusi paling besar terhadap PDB nasional. Pada triwulan III-2022, sumbangsih Industri manufaktur mencapai 16,10%, naik dibanding triwulan II-2022 di angka 16,01%.

Usulan Kegiatan

Dalam Program Kerjasama ABILEC & Institut IBIMA, sejumlah kegiatan riil yang diusulkan. Diantaranya membangun kerjasama dan membuka kesempatan serta akses untuk pengembangan organisasi/perusahaan melalui Connected ecosystem & technology; memberikan akses lebih luas untuk networking & pilot project dalam upaya percepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi bisnis & industri nasional; serta memberikan kesempatan untuk melakukan peningkatan penjualan dan penggunaan produk & karya anak bangsa dan menjalin hubungan serta aksesibilitas dengan berbagai stakeholders.

Selanjutnya, memberikan services dari program-program ABILEC & Institut IBIMA yang sangat solutif, konstruktif, kooperatif dan integratif untuk pemulihan bisnis/industri dan pengembangan SDM nasional; dan memberikan akses dan dukungan penuh dalam pengembangan Research & Commercialization serta pengembangan Entrepreneurship & Incubator Center Launching.

Dalam program ABILEC & Institut IBIMA keduanya mengatakan telah menyiapkan transformasi industri dan bisnis bagi seluruh pelaku industri dan bisnis di Indonesia bersama ABGC, serta membangun SDM Indonesia yang berdaya saing global bersama seluruh lapisan masyarakat industri dan pelaku bisnis di Indonesia. 

Founder IBIMA, I Made Dana Tangkas mengatakan program ini diharapkan dapat segera direalisasikan untuk membangun The Best Industry & Business Way melalui pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) industri, dan kepemimpinan bisnis (business leadership) berbasis teknologi masa depan, IR 4.0, dan tren kebutuhan kompetensi & profesionalisme secara nasional maupun global. 

"Ini untuk menuju Indonesia Emas Berdikari/ Berintegritas, Industri Berdikari dan Sejahtera pada tahun 2025 (Fase 1) / 2030 (Fase 2)," sebutnya

sumber : https://www.validnews.id/ekonomi/kontribusi-manufaktur-pada-pdb-turun-ini-langkah-apindo

Posting Komentar

0 Komentar