Adopsi cloud computing di Indonesia semakin meningkat. Studi yang dilakukan Alibaba Cloud menemukan, 77% perusahaan Indonesia saat ini sudah menggunakan layanan berbasis cloud.
Trend ini tidak lepas dari tuntutan bisnis saat ini, yang membutuhkan transformasi digital yang cepat. Cloud pun menjadi pilihan yang logis di tengah percepatan transformasi digital, mengingat sifat cloud yang always ready dan elastis menjawab kebutuhan.
Akan tetapi, memindahkan infrastruktur digital ke public cloud memiliki tantangan tersendiri. Studi McKinsey menemukan, terjadi pemborosan senilai US$100 miliar akibat adanya tambahan biaya dan waktu saat melakukan migrasi ke cloud.
Karena itu, penting untuk memiliki strategi yang tepat saat melakukan migrasi ke cloud. Berikut adalah lima tips penting yang dapat membantu Anda menyusun strategi tersebut.
- 1. Identifikasi kebutuhan bisnis Anda
Sebelum migrasi ke cloud, sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis Anda terlebih dahulu. Dalam hal ini, perusahaan harus mengevaluasi kebutuhan IT, performa sistem yang dibutuhkan, data yang harus dipindahkan, dan lain sebagainya. Dengan memahami kebutuhan bisnis Anda, Anda dapat memilih solusi cloud yang tepat dan menentukan strategi migrasi yang paling cocok.
- 2. Pilih penyedia cloud yang andal
Pemilihan penyedia cloud yang andal adalah faktor penting dalam keberhasilan cloud migration. Ada banyak penyedia cloud di pasar saat ini, namun perusahaan harus memilih penyedia layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Pilih penyedia cloud yang memiliki reputasi baik, jaminan uptime yang tinggi, dukungan teknis yang baik, dan fitur keamanan yang memadai.
- 3. Lakukan riset dan evaluasi terhadap aplikasi yang akan dipindahkan
Sebelum memutuskan untuk memindahkan aplikasi ke cloud, sangat penting untuk melakukan riset dan evaluasi terhadap aplikasi tersebut. Dalam hal ini, perusahaan harus menentukan aplikasi mana yang paling cocok untuk dipindahkan ke cloud, dan mengevaluasi kemampuan aplikasi tersebut untuk berjalan di lingkungan cloud. Pastikan bahwa aplikasi yang dipilih dapat diintegrasikan dengan solusi cloud yang Anda pilih.
- 4. Buat strategi migrasi yang matang
Membuat strategi migrasi yang matang adalah kunci sukses dalam cloud migration. Dalam hal ini, perusahaan harus menentukan tahapan-tahapan migrasi, pemetaan aplikasi dan data, serta skenario uji coba. Buatlah rencana yang terperinci dan pastikan semua anggota tim terlibat dalam proses migrasi.
- 5. Lakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus
Setelah proses migrasi selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus. Dalam hal ini, perusahaan harus memastikan bahwa aplikasi dan data berjalan dengan baik di lingkungan cloud. Lakukan pengukuran performa secara berkala, evaluasi terhadap kerentanan keamanan, dan lakukan perbaikan jika diperlukan.
Itulah lima tips yang harus Anda pahami saat menyusun strategi migrasi ke cloud. Satu yang perlu dipahami, migrasi cloud harus didukung semua pihak, mulai dari manajemen perusahaan sampai level terbawah. Kekuatan di sisi talenta juga harus menjadi prioritas utama.
Jika perusahaan Anda belum memiliki talenta atau pengalaman dalam melakukan adopsi cloud, ada baiknya perusahaan Anda meminta bantuan dari penyedia jasa cloud yang terpercaya.
0 Komentar