Membedah Smart City dan Transportasi Berkelanjutan di Indonesia

 


UNESCO memperkirakan dengan semakin tumbuh dan berkembangnya ekosistem di bidang IT dengan segala bentuk inovasinya, smart city akan sangat populer untuk dikembangkan di dunia. Smart City sudah dimplementasikan di berbagai kota di dunia dan terbukti mampu menyelesaikan berbagai persoalan secara cepat pula.

Diakui atau tidak adanya teknologi membawa kemudahan informasi bagi masyarakat. Melalui sebuah aplikasi, beragam informasi mengenai kota dapat diakses secara cepat oleh masyarakat dan pemerintah daerah melalui pogram yang dinamakan Smart City.

Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D  menyatakan transportasi menjadi salah satu sektor penting untuk dikembangkan dalam pengembangan smart city. Smart mobility, Intelligent energy service, dan ICT merupakan interkoneksi antara transportasi berkelanjutan dan smart city.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan karakteristik yang beragam baik itu dari sisi geografis maupun dukungan infrastrukturnya memiliki tantangan tersendiri dalam pengembangan smart city. Bagaimanapun transportasi merupakan unsur penting dalam kehidupan bangsa dan dalam menciptakan keterhubungan antar wilayah.

“Pembangunan di bidang transportasi akan sangat penting untuk mendukung perkembangan sektor-sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional dan tentu saja pemerataan pembangunan," ujar Kepala Pustral UGM saat membuka Webinar dengan topik “Smart City dan Transportasi Berkelanjutan: Tantangan dan Implementasi di Indonesia”, Selasa (21/2).

Mengutip pendapat Bamwesigye, D., & Hlavackova, P., (2019), ia menyampaikan bahwa lingkungan alam dunia, kesejahteraan sosial, dan pembangunan ekonomi bergantung pada sistem transportasi. Hal sama disampaikan Saleem, M, dkk tahun 2022 yang berpendapat transportasi yang berkelanjutan menjadi isu utama bagi kota-kota di seluruh dunia, termasuk smart city.

“Smart City telah dikembangkan selama dekade terakhir dan mengurangi kemacetan lalu lintas telah menjadi perhatian utama dalam pengembangan Smart City," paparnya.

Webinar nasional “Smart City dan Transportasi Berkelanjutan: Tantangan dan Implementasi di Indonesia” diselenggarakan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM. Webinar yang diharapkan menjadi media diskusi para stakeholder mengenai bagaimana implementasi smart city dan transportasi berkelanjutan serta tantangan yang akan dihadapi kedepan, menghadirkan pembicara Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D, Guru Besar Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM sekaligus Tim Ahli Pustral UGM.

Achmad Djunaedi selaku narasumber berpendapat pendekatan smart city dalam suatu kota semestinya dapat mencakup seluruh aspek kehidupan. Dalam implementasinya, semestinya seluruh OPD dapat terlibat didalamnya.

Pendekatan smart city diawali dengan “biasanya”, inovasi, memanfaatkan TIK, kemudian tata kelola dan SDM, serta sensing-understanding-acting. Smart city ini bertujuan agar layanan publik akan semakin cepat, lebih nyaman, lebih aman, serta lebih menyejahterakan warga kota (smarter city).

“Konsep smart city dibangun dengan tiga konsep yaitu teknologi, manusia dan wilayah," ungkapnya.

Komponen teknologi meliputi wired city, digital city, komponen manusia meliputi creative city, knowledge city, dan sebagainya, dan komponen wilayah meliputi green city, sustainable city dan sebagainya. Menurut CISCO,  konsep smart city adalah kota yang mengadopsi solusi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kualitas hidup.

Sedangkan menyitir dari The UK Department of Business, Inovation, and Skill disampaikan penjelasan lebih mendetail seperti keterlibatan warga, dukungan infrastruktur, teknologi digital sehingga menjadikan suatu kota menjadi lebih layak huni, tangguh dan lebih mampu dalam merespon tantangan.

“Transportasi yang berkelanjutan dan smart city mempunyai hubungan yang erat. Penggunaan transportasi ini berdampak minim bagi lingkungan, dan perwujudan smart city ini dapat mendukung tercapainya transportasi yang berkelanjutan," ucapnya.

Lebih lanjut Achmad Djuanedi mengungkapkan kerangka smart city dalam transportasi perkotaan adalah pengembangan smart mobility.  Hal tersebut diharapkan berkembang menjadi sustainable smart transportation seperti pengembangan smart street, smart vehicle, smart parking dan smart mobility.  

Beberapa hasil inovasi di atas telah dikembangkan dan telah diimplementasikan seperti penerangan jalan umum cerdas, ITS, sistem kontrol lalu lintas yang saling terhubung, pemasangan GPS di kendaraan, autonomous vehicle, electric mobility, layanan parkir mandiri, layanan angkutan umum terpadu, dan lain-lain.

Terkait pengembangan di Indonesia, ia menyampaikan tantangan dalam implementasi smart city di Indonesia antara lain menyangkut kepemimpinan dan policy, pendanaan, kerjasama lintas sektor lintas daerah, ketersediaan teknologi, dukungan SDM, perubahan tata kelola dan birokrasi, serta manajemen inovasi daerah untuk mendukung pengembangan smart city.

sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/23500-membedah-smart-city-dan-transportasi-berkelanjutan-di-indonesia

Posting Komentar

0 Komentar