Optimalkan IoT di Sektor Tambang dan Perkebunan, Pilih Pelopor Satelit KA Band Ini


 Di era modern sekarang ini hampir seluruh industri memanfaatkan teknologi internet atau Internet of Things (IoT), termasuk di sektor tambang dan perkebunan yang kerap beroperasi di daerah pelosok. Teknologi internet tidak hanya sebagai media telekomunikasi dan mencari informasi, melainkan juga untuk meningkatkan produktivitas serta efisiensi kerja.

Dikutip dari Amazon, istilah IoT, atau Internet of Things, mengacu pada jaringan kolektif perangkat yang terhubung dan teknologi yang memfasilitasi komunikasi antara perangkat dan cloud, serta antar perangkat itu sendiri. Berkat hadirnya cip komputer murah dan telekomunikasi bandwidth tinggi, kita sekarang memiliki miliaran perangkat yang terhubung ke internet.

Internet of Things memiliki banyak manfaat bagi operasional dan produktivitas sektor pertambangan. Misalnya untuk maintenance peralatan agar tidak menyebabkan downtime. Lalu, meningkatkan keamanan kerja dengan menekan potensi-potensi masalah yang bisa membahayakan pekerja.

Lewat pemanfaatan IoT, perusahaan juga dapat memantau operasional mesin dan kendaraan, penggunaan bahan bakar dan sejenisnya. Dengan data-data itu, memungkinkan perusahaan dapat menganalisa kegiatan operasional sehingga dapat menekan biaya produksi.

Lebih dari itu, pemanfaatan IoT dapat digunakan untuk implementasi Cloud Computing, Big Data, Machine Learning, Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT), Augmented Reality (AR), Autonomous Truck, Digital Twins, hingga Blockchain dalam kegiatan pertambangan.

Teknologi Internet of Things (IoT) yang semakin berkembang juga bisa memberikan manfaat bagi sektor perkebunan. Salah satunya yang paling terasa adalah pengumpulan data-data pada bisnis perkebunan yang lebih cepat, valid, dan akurat. 

Kehadiran IoT bisa membantu para pekerja dan petani untuk mengukur dan menemukan kekurangan potensi dari lahan yang digarap. Sehingga penggunaan energi bisa menjadi lebih efisien. Penanganan hama melalui jaringan sensor, penggunaan pestisida dan sejenisnya. 

Internet of Things tidak hanya berlaku untuk rantai pasokan hasil perkebunan, tetapi juga untuk teknologi sensor air, sensor untuk mendeteksi invasi organisme berbahaya, dan sensor untuk menjaga suhu lingkungan. Melalui aplikasi ini, efisiensi kerja akan bertambah dan hasil perkebunan dapat meningkat pesat.

Dengan operasi kerja di pelosok daerah dan pedalaman, serta lingkup kerja yang luas, industri pertambangan dan perkebunan tentunya membutuhkan koneksi internet dengan kapasitas bandwidth yang besar dan stabil agar IoT dan jaringan komunikasi dapat berfungsi secara optimal. 

Solusinya adalah dengan menggunakan Satelit Ka-Band, sebuah teknologi internet satelit VSAT terbaru yang memiliki frekuensi paling tinggi dibanding frekuensi C-Band dan Ku-Band. 

Kacific merupakan pelopor satelit KA Band dengan kapasitas satelit yang besar dan harga yang jauh lebih terjangkau. KA Band diperlukan karena memiliki spektrum (pita) frekuensi yang lebar, sehingga kapasitas yang dihasilkan jauh diatas frekuensi lainnya (C dan KU Band). Kapasitas satelit KA Band HTS berkisar 50 sampai 150 GBPS. 

Kacific didukung oleh teknologi terbaru di industri satelit saat ini, sehingga dapat menjaga kualitas jaringan dengan kecepatan yang tinggi. Dengan demikian perusahaan-perusahaan tambang maupun perkebunan dapat menerapkan prinsip industri 4.0 dan juga smart  mining.

Di sisi lain, Kacific bekerjasama dengan Petro One Indonesia meluncurkan produk Bintang Broadband yang menyediakan layanan internet untuk bisnis dan rumah yang handal bagi masyarakat yang tinggal di pelosok desa. Paket yang ditawarkan bervariasi, mulai dari internet kecepatan upload 3Mbps, 10Mbps, 15Mbps dan 20Mbps dengan kecepatan download up to 100Mbps dan kuota unlimited.

sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/5196932/optimalkan-iot-di-sektor-tambang-dan-perkebunan-pilih-pelopor-satelit-ka-band-ini

Posting Komentar

0 Komentar