Perusahaan Singapura Bangun Data Center Rp 15 T di RI


Perusahaan penyedia layanan pusat data di Asia, Princeton Digital Group (PDG), mengumumkan investasi awal senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) untuk perluasan bisnis dan pembangunan pusat data hingga ke Batam.

Perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut menyebut bahwa area kampus terbaru untuk pusat data perusahaan akan dibangun di Batam, Kepulauan Riau, yang letaknya hanya 20 km dari lepas pantai Singapura.

PDG menyebut investasi ini akan memungkinkan pelanggan untuk memperluas infrastruktur mereka dengan mulus dari Singapura ke kampus pusat data yang skalanya dapat ditingkatkan di Singapura, Batam dan Johor.

Dengan rencana investasi awal mendekati US$1 miliar, gudang pusat data akan dibangun di atas tanah seluas 15 hektar di Batam dan akan terdiri dari empat gedung dengan kapasitas masing-masing hingga 24 MW atau sebesar 96 MW untuk seluruh kapasitas.

Perluasan bisnis PDG akan membuat bisnis layanan pusat data dalam negeri semakin kompetitif, dengan sejumlah perusahaan lain, lokal maupun luar, telah berebut ceruk kue pangsa pasar yang nilainya diharapkan akan menggelembung seiring tingginya penetrasi teknologi.

Asia Tenggara yang merupakan rumah bagi induk Shopee Sea Ltd hingga Grab dan GOTO, ekonomi digitalnya diperkirakan akan tembus US$ 330 miliar (Rp 4.950) pada tahun 2025, menurut laporan yang diterbitkan oleh Google, Temasek Holdings, dan Bain & Co.

Penetrasi tinggi dan cepat pada adopsi seluler dan layanan digital menciptakan peningkatan permintaan baru untuk infrastruktur dan layanan komputasi awam. Persyaratan lokalisasi data di seluruh kawasan Asia Tenggara juga ikut memicu permintaan akan pembangunan sejumlah pusat data baru.

Pusat data PDG terletak di dalam Nongsa Digital Park (NDP). Pada Juni 2021, Pemerintah Indonesia menetapkan Nongsa sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk ekonomi digital dan pariwisata. Nongsa dan Batam digambarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai "jembatan digital" antara Singapura dan Indonesia, karena permintaan akan talenta teknologi, listrik berkelanjutan, lahan untuk mengembangkan pusat data, dan kapasitas terus meningkat.

Awal tahun 2021 lalu Menko Airlangga juga menerangkan bahwa "KEK Nongsa Digital Park diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20 - 30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional."

sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230221132607-17-415640/perusahaan-singapura-bangun-data-center-rp-15-t-di-ri

Posting Komentar

0 Komentar