RI Siap Masuk Ke Era Society 5 0 Airlangga IKN Contoh Penerapan Smart City


Pemerintah mendorong industri nasional mempersiapkan diri menghadapi era
 Society 5.0 yang merupakan konsep kehidupan lebih terdigitalisasi. Era Society 5.0 ini bakal diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto mengatakan, beberapa teknologi yang patut dikembangkan menuju Society 5.0, yakni edge computing, big data analytics serta Internet of Things (IoT).

“IKN akan menjadi contoh penerapan smart city yang bisa menyiapkan masyarakat masuk dalam era Society 5.0,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, saat menyampaikan Pidato Ilmiah Rapat Terbuka Senat Fakultas Teknik Univer­sitas Gajah Mada secara virtual, di Yogyakarta, kemarin.

Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, penerapan era Society 5.0 berkaca pada indus­tri 4.0. Kontribusi industri untuk pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat setiap tahun. Salah satunya karena program Making Indonesia 4.0.

“PDB dapat meningkat 1-2 persen per tahun untuk periode 2018-2030. Ini akan mencipta­kan lebih dari 10 juta lapangan pekerjaan tambahan, dan meningkatkan kontribusi sektor manufaktur pada 2030 hingga lebih dari 25 persen,” jelasnya.

Selain itu, eks Menteri Per­industrian ini mengatakan, Pe­merintah sedang mengupaya­kan percepatan transisi energi nasional melalui pengurangan konsumsi bahan bakar fosil dan pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru ter­barukan. Seperti wind turbine dan solar panel.

Upaya transisi energi ini, tentunya memerlukan pengem­bangan teknologi inovatif dan terjangkau. Misalnya, pengembangan carbon capture dan storage.

“Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan teknologi untuk hilirisasi komoditas berba­sis mineral dan logam unggulan seperti bauksit, timah, tembaga dan nikel,” kata Airlangga.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia siap memasuki era Society 5.0. Era smart society menjadi konsep yang diterapkan banyak negara, termasuk Indonesia. Konsep ini mengintegerasikan dunia maya dan fisik dalam berbagai penyelesaian masalah sosial.

“Paradigma baru dari perkem­bangan teknologi dan informasi ini telah melahirkan perubahan cara produksi, konsumsi, serta distribusi menjadi lebih murah dan efisien,” katanya.

Jerry mengungkapkan, da­lam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia di era smart society, kementeriannya fokus pada pengaturan, pembi­naan dan pemantauan kegiatan niaga elektronik (niaga-el) atau e-commerce.

Kemudian, peningkatan ekspor melalui platform digital, perdagangan fisik aset kripto, digitalisasi pasar rakyat dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) serta sistem peman­tauan. Termasuk pelaporan harga dan stok barang, serta negosiasi perdagangan digital.

Wakil Menteri Ketenagaker­jaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menambahkan, dalam menghadapi era Society 5.0, pengusaha harus dapat mening­katkan produktivitas, kapasitas dan keahlian. Tujuannya, agar mereka mampu bersaing di era digitalisasi.

Era Society 5.0 merupakan buk­ti dari cepat dan dinamisnya dunia untuk berubah. Setiap masyarakat perlu beradaptasi dengan keadaan, sebagai talenta muda, khususnya para pengusaha.

“Jika kita tidak bisa cepat belajar, berubah dan beradaptasi, kita akan tertinggal oleh setiap perubahan,” ucapnya.

sumber : https://buddyku.com/keuangan-dan-bisnis/bf1222684d4642bea76da3ca9e974dd0/ri-siap-masuk-ke-era-society-5-0-airlangga-ikn-contoh-penerapan-smart-city

Posting Komentar

0 Komentar