Selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Toba 2023 yang dilaksanakan dari tanggal 8 hingga 21 Maret 2023, Polda Sumut mencatat sebanyak 20.235 pelanggaran lalu lintas yang terjadi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, jumlah pelanggaran ini merupakan tangkapan dari kamera ETLE statis dan mobile. “Untuk tilang ETLE statis sebanyak 392 pelanggaran, tilang mobile 140 pelanggaran dan yang teguran sebanyak 19.703,” ujarnya, Senin (27/3/23).
Menurut dia, jenis pelanggaran yang terdeteksi itu yakni pengguna kendaraan bermotor yang tidak memakai helm dan kendaraan ukuran besar yang parkir di bahu jalan. “Mayoritas yang terdeteksi pelanggaran tidak memakai helm dan salah parkir,” kata dia.
Ia mengaku, selama Operasi Keselamatan Toba 2023 mencoba mengedepankan cara preemtif dan preventif. “Kita mengedepankan preemtif preventif,” jawab dia.
Masih Hadi, selama Operasi Keselamatan Toba 2023, pihaknya juga mencatat ada 9 kejadian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Dalam kejadian ini menelan korban meninggal dunia sebanyak 5 orang, korban luka berat sebanyak 2 orang, korban luka ringan 10 orang. “Dengan kerugian material Rp29.200.000,” kata Kabid.
Bila dibandingkan dengan tahun 2022, sambung Hadi, angka kecelakaan tahun 2023 turun 81,63 persen. “Tahun 2022 sebanyak 49 jumlah kecelakaan lalu lintas. Sehingga turun 81 persen,” katanya.
Diketahui, Polda Sumut menggelar Operasi Keselamatan Toba 2023 secara serentak di wilayah Provinsi Sumatera Utara selama 14 hari mulai dari tanggal 8 – 21 Maret 2023. Dimulainya Operasi Toba 2023 itu pun ditandai dengan digelarnya apel pasukan yang diikuti oleh personel Polda, TNI dan Pemrov di Mapolda Sumut, Rabu (8/3/23). Apel ini sendiri dipimpin oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Jawari.
Dalam apel Operasi Keselamatan Toba 2023, Waka Polda Sumut Brigjen Pol Jawari melakukan pemasangan pita kepada personel gabungan dari Ditlantas Polda Sumut, Dishub, Satpol PP, TNI serta instansi terkait.
Wakapolda Sumut Brigen Pol Jawari, mengatakan digelar Operasi Keselamatan Toba 2023 bertujuan meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat khususnya pengguna jalan di Sumatera Utara. “Tujuan akhirnya dengan patuh dan disiplin maka terwujudlah keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas di Sumut,” katanya usai menggelar apel pasukan.
Jawari mengungkapkan, personel yang dilibatkan selama Operasi Keselamatan Toba 2023 telah diberitahukan mengenai cara bercara bertindak yakni preemtif, preventif dan represif terbatas.
Menurutnya, tindakan preemtif ini ditujukan untuk mengantisipasi gangguan faktor-faktor korelatif penyebab kemacetan, kecelakaan, pelanggaran lalu lintas menjadi titik terdepan selama digelarnya Operasi Keselamatan Toba 2023.
Sedangkan tindakan preventif untuk mengantisipasi ambang gangguan atau peningkatan patroli penjagaan pengaturan lalu lintas dan sebagainya. “Untuk tindakan represif terbatas juga menggunakan penindakan dengan menggunakan ETLE pada pelanggaran tertentu serta peristiwa kecelakaan lalu lintas,” jawab dia.(saut/hm15)
0 Komentar