Alasan Efisiensi, Pengusaha Pilih Ekspor Dengan Biaya Termurah

 

Persoalan ekspor selama ini selalu menjadi perdebatan di NTB. Sumber daya alam yang dimiliki cukup melimpah. Hasil – hasil produksi turunan juga melimpah. Sayangnya, tidak banyak yang diekspor langsung dari NTB, sehingga harus melalui daerah lain. Bahkan hingga saat ini, masih muncul istilah, NTB punya produk, daerah lain punya nama.

PENGUSAHA atau pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saat mengirim barang atau memenuhi pesanan dari pemesan di luar negeri melihat dari sisi biaya. Sebelum mengirim barang, harus dilakukan perbandingan biaya pengiriman, jika mengirim dari NTB berapa yang dihabiskan? Begitu juga kalau mengirim dari daerah lain, berapa biaya yang dihabiskan?

Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan pengusaha agar produk-produk yang dikirim tidak hanya mampu memenuhi permintaan, tapi biaya yang dikeluarkan dalam pengiriman produk bisa lebih efisien.

 Seperti diakui Owner Indah Mutiara Lombok Indah Purwanti Ningsih pada Ekbis NTB, Minggu 26 Maret 2023. Menurutnya, pengiriman pesanan barang ke luar negeri selama ini lewat daerah lain, seperti lewat Bandara Internasional Ngurah Rai lebih murah dibandingkan lewat Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).

Indah –sapaan akrabnya menuturkan perbandingan harga pengiriman produknya, berupa mutiara ke beberapa negara pemesan di luar negeri, seperti Jepang atau beberapa negara Eropa lewat salah satu maskapai di BIZAM, biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan harus mengirim lewat Bandara Ngurah Rai.

Hal ini,ujarnya menjadi salah satu pertimbangan dari pengusaha dalam mengirim produk pesanan ke luar negeri lewat NTB. Meski demikian,  dirinya sebagai pengusaha mutiara juga tetap mengirim produk ekspor ke luar negeri menggunakan jasa ekspedisi internasional yang memiliki cabang di NTB, seperti DHL, Feed Ex dan EMS. ‘’Kalau mutiara kan tidak menggunakan kontainer, tapi kolian, sehingga, menggunakan jasa ekspedisi ini dinilai lebih aman, karena selama ini menggunakan DHL untuk mengirim produk, terutama dari Lombok,’’ ujar Indah yang juga Direktur NTB Mall ini.

Disinggung masih banyaknya pengusaha lokal NTB yang mengirim barang lewat daerah lain, diakuinya, pengusaha lebih melihat dari sisi efisiensi biaya. Dalam hal ini pengusaha dari NTB mengirim produk ke luar negeri ke daerah lain, karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.

Menurutnya jika mengirim lewat daerah lain lebih murah daripada lewat NTB, maka pengusaha di NTB pasti akan memilih mengirim lewat Bali atau Surabaya. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah agar bisa menyediakan sarana pengiriman barang lewat NTB lebih murah dan tidak membuat pengusaha harus mengeluarkan biaya ekstra, sehingga data ekspor itu terdata lewat NTB.

Beda halnya dengan  Owner TaponA Food, Hj. Zaenab.  Perintis Desa Wisata Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah ini tidak mempermasalahkan darimana ekspor produk dilakukan. Baginya, ketika produknya dipesan dari luar negeri, adalah bagaimana dirinya harus memenuhi pesanan produk tersebut. Apalagi produk yang dibuatnya sudah berkualitas ekspor.

Sekarang ini, ungkapnya, dirinya menerima permintaan pengiriman produk TaponA Food, berupa keripik dan kolang kaling dari Turki. Namun, jumlah produk yang dipesan ini masih dalam proses, sehingga berapa nilainya masih belum bisa diungkapkan.

‘’Kami diminta mengirim produk yang sudah jadi dan tidak dalam bentuk mentah. Ini juga sesuai dengan imbauan dari pemerintah daerah agar mengirim produk kemasan yang sudah jadi,’’ tuturnya pada Ekbis NTB, Minggu 26 Maret 2023.

 Terkait dengan kemudahan ekspor dari NTB, pihaknya siap mendukung. Asalkan, produk yang dibuat sudah dipesan dari luar negeri. Menurutnya, dari mana pun lokasi pengiriman barang, jika ada permintaan dari luar negeri, pihaknya siap mengirim.

Produk TaponA Food ini banyak digemari warga asing, karena cita rasa olahan kuliner, seperti sambal, tortilla jagung rumput laut terbilang unik. Ada sambal cengeh dengan berbagai varian rasa, seperti original, belut, daging sapi dan bajo. TaponA Food juga menghadirkan beberapa produk lainnya. Di antaranya, dodol rumput laut dengan cita rasa anggur, pepaya, jeruk, mangga, melon, dan strawbery. Ada juga stick rumput laut, kopi hitam rumput laut, pisang sale, rengginang jagung, kue kering, bakso rumput laut, dan masih banyak lagi.

Untuk bertahan di tengah gempuran pelaku usaha lainnya, TaponA Food, selalu melakukan inovasi-inovasi pada berbagai produknya, mulai dari rasa hingga kemasan terus diperbaharui. Produk-produk ini bisa dijumpai di retail modern. Meski sudah masuk retail modern, harga yang dibanderol cukup murah. (ham)

sumber: https://www.suarantb.com/2023/03/27/alasan-efisiensi-pengusaha-pilih-ekspor-dengan-biaya-termurah/

Posting Komentar

0 Komentar