Jawab Kekhawatiran Adanya Kebocoran Data di Cloud, VMware Hadirkan Solusi Sovereign Cloud


Saat ini, isu keamanan siber dan privasi data di cloud masih menjadi kekhawatiran banyak perusahaan. Hal tersebut terungkap oleh studi yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2022.

Studi tersebut menemukan bahwa 55,1 persen lembaga publik tidak menggunakan cloud karena adanya kekhawatiran terhadap adanya kebocoran data. Pasalnya, kontrol data yang tersimpan atau diproses di cloud dipegang sepenuhnya oleh penyedia cloud.

Oleh sebab itu, pengesahan Undang-Undang Data Pribadi (UU PDP) pada September 2022 tentang hukum privasi data diharapkan dapat mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan keamanan siber guna melindungi data yang krusial.

Menjawab kekhawatiran perusahaan dalam hal perlindungan data, khususnya di cloud, sekaligus mendukung UU PDP, penyedia layanan multi-cloud globalVMware, menghadirkan solusi Sovereign Cloud. Layanan ini merupakan hasil kolaborasi VMware dengan Lintasarta Cloudeka dan Virtus Technology Indonesia.

Inisiatif tersebut bertujuan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memenuhi persyaratan peraturan privasi dan keamanan data yang sesuai dengan UU PDP.

Melalui inisiatif ini, semua mitra resmi yang menjadi penyedia VMware Sovereign Cloud, seperti Lintasarta Cloudeka yang dibantu oleh Virtus, akan membantu perusahaan Indonesia meningkatkan kinerja, menjaga kepatuhan, dan memperdalam insight data mereka.

Vice President dan Managing Director VMware Paul Simos mengatakan, Lintasarta Cloudeka sendiri menjadi salah satu dari 25 penyedia global yang telah memperoleh status sebagai penyedia VMware Sovereign Cloud.

“Ini menjadi pertumbuhan yang lebih dari 100 persen dalam kurun waktu satu tahun, di mana pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan ekonomi dan kedaulatan data sangat penting, terutama di wilayah Asia dan Eropa,” ujar Simos melalui keterangan resmi yang diterima Infokomputer, Jumat (17/3/2023).

Sebagai informasi, VMware menyediakan portofolio Sovereign Software as a Service (SaaS) untuk berbagai penyedia layanan cloud yang menggunakan perangkat lunak VMware yang berjalan di data center Sovereign Cloud.

Sovereign Cloud merupakan serangkaian layanan cloud modern yang dibangun untuk memberikan keamanan dan akses data yang memenuhi kebijakan ketat dari industri sesuai undang-undang yurisdiksi lokal tentang privasi, akses, dan kontrol data.

Kerangka kerja Sovereign Cloud juga disusun berdasarkan hukum privasi data yang diatur dalam UU PDP, memastikan cloud mampu memproses dan menyimpan data dalam wilayah geografis tertentu untuk mencegah akses dari pihak tak dikenal.

Dengan demikian, data yang tersimpan tetap ada dan hanya ada di wilayah negara yang ditentukan, serta tidak ada data atau meta-data yang “keluar” dari negara penyedianya.

“Menjadi mitra untuk inisiatif VMware Sovereign Cloud pertama di Indonesia, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap data pelanggan yang menggunakan solusi ini dilindungi, sesuai, dan berada di dalam negeri dan tunduk pada hukum yang berlaku,” ujar Marketing and Solution Director Lintasarta, Ginandjar.

Selain itu, Ginandjar menjelaskan, Sovereign Cloud juga tetap menjaga keamanan data di luar yurisdiksinya jika diperlukan, seperti untuk kolaborasi maupun kerja sama yang bersifat cross border.

Di sisi lain, Direktur Virtus Christian Atmadjaja mengatakan, Sovereign Cloud diciptakan untuk mampu memelihara berbagai data sensitif, seperti data pemerintahan, industri keuangan, dan pelayanan kesehatan.

“Kami percaya inisiatif VMware Sovereign Cloud ini bisa membangun kredibilitas dan kepercayaan yang lebih besar dengan pelanggan dan perusahaan bisa melengkapi kelebihan mendasar lainnya yang ada di cloud, termasuk otomatisasi, keamanan, maupun adaptability,” ujarnya.

Selain menawarkan tingkat keamanan tinggi, VMware Sovereign Cloud juga hadir dengan berbagai kelebihan yang memudahkan perusahaan di Indonesia meningkatkan keamanan informasi dan privasi data sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam hal ini UU PDP.

Keunggulan tersebut antara lain, meningkatkan kontrol dan keamanan data di cloud dari serangan yang berkembang pesat, serta menganalisa dan memberikan nilai sebenarnya dari data perusahaan untuk meningkatkan wawasan dan memfasilitasi pertumbuhan bisnis.

Dari sisi adaptability, VMware Sovereign Cloud dapat menjaga perusahaan tetap future-proof dengan menghindari adanya vendor lock-in, serta fleksibel terhadap perubahan peraturan, ancaman keamanan, dan geopolitik.

Selain itu, layanan tersebut diciptakan untuk mampu mempertahankan compliance perusahaan dengan cepat dan efisien, serta membangun ketahanan digital dengan cara mengumpulkan data nasional untuk membuka inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, perusahaan di Indonesia bisa mendapatkan berbagai solusi VMware Sovereign Cloud melalui beberapa mitra yang tersedia, seperti Lintasarta Cloudeka dan Virtus seperti; Cloud Verified Partner Solutions, NSX, Tanzu Greenplum, VMware Cloud Foundation, vRealize Automation, dan Tanzu Data Services.

sumber : https://infokomputer.grid.id/read/123733614/jawab-kekhawatiran-adanya-kebocoran-data-di-cloud-vmware-hadirkan-solusi-sovereign-cloud?page=all

Posting Komentar

0 Komentar