Pendapatan Konsolidasi Telkom Capai Rp147,31 Triliun selama 2022

 

Pendapatan konsolidasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada tahun buku 2022 tercatat sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9 persen, dibanding periode yang sama tahun atau Year on Year (YoY).

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga mencatat Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp78,99 triliun atau tumbuh 4,3 persen YoY dengan laba bersih operasi Rp25,86 triliun atau tumbuh 7,7 persen YoY.

“Syukur Alhamdulillah, Telkom dapat menutup 2022 dengan cukup baik, baik dari aspek kinerja keuangan maupun operasional. Pencapaian kinerja ini merupakan output dari fokus perusahaan dalam menjalankan strategi utama Five Bold Moves demi menciptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan,” Ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (27/3/2023).

Direktur Utama Telkom menjelaskan, pendapatan perusahaan itu sebagian besar didulang dari segmen mobile, melalui anak usahanya Telkomsel, yang membukukan pendapatan Rp89,04 triliun atau tumbuh 1,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Namun, kontributor pertumbuhan kinerja Telkom tertinggi berasal dari bisnis digital (Digital Business), dengan menyumbang hingga 81,9 persen dari total pendapatan. Segmen itu tumbuh positif 6,9 persen YoY mencapai Rp72,93 triliun dibanding periode yang sama pada 2021.

“Telkomsel melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7 persen YoY menjadi 16.426.853 terabyte (tb) dan konsumsi payload menyentuh 11.962 megabyte (mb) per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1 persen YoY,” kata Ririek.

Dia juga mengungkapkan upaya Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan mobile sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, dengan menjadi pemenang lelang frekuensi 2,1GHz dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada November 2022 lalu.

Di sisi lain, investasi Telkomsel di GoTo juga menghasilkan nilai sinergi (synergy value) yang cukup baik bagi perusahaan, seperti integrasi MyTelkomsel dan GoPay, integrasi layanan Telkomsel MyAds serta platform GoBiz untuk membantu digitalisasi UMKM, kemudahan bagi mitra Gojek untuk menjadi mitra reseller Telkomsel, dan lainnya.

“Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp34,2 triliun atau 23,2 [ersen dari total pendapatan. Anggaran belanja ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik,” jelas Direktur Utara Telkom.

Lebih lanjut Ririek mengatakan, Telkom menginisiasi strategi utama Five Bold Moves sebagai upaya untuk membangun keunggulan perusahaan yang kompetitif pada domain bisnis Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service.

Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi digital telco kelas dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pemangku kepentingan.

“Saat ini, Telkom berfokus pada inisiatif FMC (Fixed- Mobile Convergence), InfraCo, dan DC Co (Data Center) serta terus memperkuat fundamental untuk inisiatif B2B Digital IT Service Co dan DigiCo,” tutur dia.

TelkomGroup dipastikan masih akan terus melanjutkan implementasi inisiatif strategis Five Bold Moves untuk melakukan diversifikasi dan memperluas pangsa pasar dari bisnis B2B.

“(Stategi Five Bold Moves) sekaligus dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar B2C yang akan fokus dijalankan Telkomsel, sehingga pada akhirnya mampu memaksimalkan peluang dan penciptaan nilai bagi perusahaan,” tandas Ririek.

sumber: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/726521/pendapatan-konsolidasi-telkom-capai-rp147-31-triliun-selama-2022#

Posting Komentar

0 Komentar