Reaktivasi Kereta Api Madura Belum Jadi Prioritas Utama Gubernur Khofifah

 

Masuknya program pembangunan reaktivasi jalur kereta api dari Kamal-Sampang-Pamekasan hingga Sumenep dalam Program Strategis Nasional (PSN) diperkuat dengan adanya Perpres No.80 Tahun 2019 mendapat sambutan positif masyarakat Madura khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya.

Bahkan kalangan jurnalis di Surabaya juga ikut mensupport program yang sangat didambakan warga Madura itu bisa segera   terealisasi melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Reakivasi Kereta Api Madura, Siapa Untung” dengan mengundang pihak-pihak yang berkompeten di Hotel Grand Inna Simpang Surabaya, Selasa (21/3/2023).

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak yang menjadi keynote speak FGD mengatakan, bahwa tujuan utama pembangunan reaktivasi kereta api Madura adalah untuk menunjang konektivitas center of grafity perekonomian di Jatim.

“Perekonomian Jatim itu menopang 1/12 pekonomian Indonesia. Sedangkan perekonomian Jatim itu 46 persen ditopang ekonomi Gerbangkertasusila. Dan Bangkalan adalah pengungkit perekonomian Madura, kemudian center of Madura adalah Pamekasan,” katanya.


Mantan Bupati Trenggalek itu mengakui berdasarkan komitmen Pemprov Jatim melaui surat Gubernur kepada Menhub, pembangunan reaktivasi kereta api Madura masuk prioritas nomor tujuh dari prioritas reaktivasi jalur mati kereta api yang ada di Jatim.

“Karena itu kita perlu mendorong reaktivasi kereta api Madura bisa menjadi prioritas pertama program reakivasi jalur mati kereta api di Jatim, agar keinginan masyarakat Madura bisa segera terealisasi. Salah satunya melalui FGD seperti ini,” jelas Emil Dardak.

Berdasarkan Perpres No.80 Tahun 2019, lanjut Emil, estimasi anggaran reaktivasi kereta api Madura mencapai Rp.3,3 triliun dari APBN. Bahkan Kemenhub juga sudah melakukan Fisibiliy Study (FS) tahap pembangunannya ada empat tahap.

“Kita tahu prioritas PSN saat ini adalah IKN (Ibu Kota Negara) sehingga APBN terserap kesana,” ungkap pria yang juga ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.

Pembangunan reaktivasi kereta api di Madura itu untuk jangka panjang bukan hanya untuk angkutan orang tetapi juga barang. Mengingat, potensi ekonomi yang ada di Madura cukup banyak, seperti pariwisata, budaya pertanian, migas dan lain-lain.

Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa mengatakan, bahwa proyek pembangunan dalam Perpres No.80 tahun 2019 untuk kawasan Madura itu nilainya kisaran Rp.40 triliun dan khusus reaktivasi kereta api sebesar Rp.3,3 triliun.

“Sebagai wakil masyarakat Madura kewajiban saya adalah mengawal Perpres No.80 itu berjalan dengan baik. Itu ide besar yang harus kita hormati karena ujungnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat Madura,” terang politikus PKB.

Senada, pakar Laboratorium Transportasi ITS Ir Hera Widyastuti MT. PhD mengatakan prinsip pembangunan moda transportasi khususnya kereta api adalah aman, nyaman, tertib dan murah.

“Kalau empat prinsip itu terpenuhi, maka reaktivasi kereta api itu akan ramai. Sebab bisa lebih efisien dibanding moda transportasi yang lain,” terang perempuan berjilbab ini.

Masih di tempat yang sama, Berlian Ismet ketua Masyarakat Madura Asli (MADAS) menyatakan masyarakat Madura sangat mengharapkan pembangunan infrastruktur khususnya jalan. Sebab, keberadaan infrastruktur itu diyakini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Madura. (pun).

sumber: https://sabdanews.com/reaktivasi-kereta-api-madura-belum-jadi-prioritas-utama-gubernur-khofifah/

Posting Komentar

0 Komentar