Startup pertanian, Edenfarm, punya jurus jitu menyelesaikan masalah yang ada di pertanian Indonesia.
Menurut pendiri dan CEO Edenfarm, David Setyadi Gunawan, salah satunya adalah dengan efisiensi rantai pasok. Petani yang tergabung di Edenfarm bisa langsung terhubung ke resto, tanpa harus lewat tengkulak dan proses panjang lain yang membuat barang jelek dan harga yang didapat rendah.
Kedua yakni dengan melakukan mekanisasi lahan yang ia nilai penting untuk dilakukan.
"Mekanisasi lahan ini penting sekali supaya hasil standar dan konsisten," ujar dia dalam segmen Profit di CNBC Indonesia, Selasa (11/4/2023).
Masalah ketiga adalah pendanaan. Edenfarm bekerja sama dengan pemerintah lewat penyaluran KUR.
Setelah ketiga terlaksana, Edenfarm akan beranjak pada tahap keempat, yakni mengembangkan bersama Telkomsel untuk teknologi pertanian yang lebih dengan menggunakan sensor IoT.
Dengan teknologi ini, bisa membantu secara real time mengenali data yang ada di lahan. Sehingga bisa mengarahkan petani mendapat hasil panen yang lebih, bukan hanya 2 kali lipat saja tapi bisa lebih.
Dalam 5 tahun ke depan Edenfarm kemungkinan akan masuk ke teknologi yang lebih canggih lagi seperti otomasi pertanian hingga prediksi pertanian menggunakan satelit.
"Jadi nanti mau panen berapa bisa diprediksi jauh-jauh hari dan hopefully kalau Edenfarm sudah makin luas kita bisa menyeimbangkan antara demand dan supply," ujar David.
"Mimpinya sama ujung-ujungnya pengen bantu mewujudkan Indonesia swasembada pangan. Kalau semua tercapai saya pikir mimpi itu bisa diwujudkan." pungkasnya.
0 Komentar