.png)
YOGYA - Dirlantas Polda DIY mendata adanya 3.413.113 pelanggar ETLE sepanjang Januari-Februari 2023. Para pelanggar tercatat beberapa simpang ETLE yang ada di DIY yakni Wates, Ngabean, Maguwo, Kusumanegara, Jati Kencana dan Ketandan.
Kasigar Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKP Dwi Puji Astuti, mengatakan dalam satu hari, alat yang ada dalam ETLE secara otomatis merekam pelanggaran yang terjadi di jalan. "Saat ini masih cukup banyak pelanggaran, sehari bisa lebih dari 1000 yang terekam ETLE," ungkapnya, Kamis (30/3/2023).
Pelanggaran yang terjadi menurut Dwi mayoritas adalah melanggar marka dan menerobos lampu merah. Selain itu cukup banyak pula pengemudi roda empat yang tidak mengenakan safetybelt."Ada juga yang menggunakan handphone saat berkendara. Namun paling banyak adalah marka dan menerobos APILL (lampu merah)," sambung dia.
Untuk urusan denda akibat pelanggaran, Dwi mengatakan hal tersebut menjadi kewenangan Pengadilan Negeri. Di satu kabupaten/kota ada batas denda yang diterapkan, dan jumlahnya berbeda satu sama lain.
"Misalnya kalau kota Yogyakarta, melanggar marka jalan Rp 80 ribu, kalau Bantul Rp 120 ribu dan Kulon Progo Rp 40 ribu, di Sleman beda lagi. Seluruhnya ditentukan oleh pengadilan meski jauh dari ketentuan undang-undang. ETLE ini foto yang menjadi bukti, misalnya ada pelanggar yang hendak menanyakan situasi yang dialami bisa kroscek bersama dari foto," lanjutnya.
Polisi pun menghimbau masyarakat untuk melakukan balik nama ketika membeli kendaraan bekas. Apalagi, saat ini denda tak akan hilang karena data pelanggaran tetap tercatat oleh sistem.
"Masyarakat kami harapkan untuk segera balik nama apabila membeli kendaraan bekas, karena data tilang akan tetap ada, apakah jangan-jangan pelanggaran dilakukan oleh pemilik sebelumnya dan harus dibayar pemilik sekarang. Namun begitu, di sisi lain ada atau tidak polisi, masyarakat harus tetap tertib lalu-lintas," pungkas dia. (Fxh)
.png&description=Awal 2023 Ada 3 Juta Pelanggar ETLE di DIY, Kamu Salah Satunya?){kind=link}
0 Komentar