Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) ke wali kota Bandung Yana Mulyana. Yana diduga tersandung kasus korupsi terkait program Bandung Smart City.
Yana disebut menerima suap dalam pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet di kota Bandung. Lantas, apa itu Bandung Smart City?Dilansir dari situs Bandung Smart City (https://badami.bandung.go.id/), Sabtu (15/4/2023), konsep smart city didefinisikan sebagai kota yang cerdas, baik dari sisi manajemennya, warganya, dan pemerintah kotanya.
"Smart City adalah definisi kota cerdas, yaitu cerdas sistem manajemennya, cerdas warganya dan juga cerdas pemerintah kotanya," seperti tertulis di situs tersebut.
Bandung Smart City adalah kota yang berfungsi secara maksimal dalam mengelola berbagai sumber daya Kota secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah. Salah satunya dengan mendorong penggunaan teknologi.
"Dimana teknologi menjadi pendorong terciptanya solusi tersebut ditopang infrastruktur yang kuat dan sumber daya manusia yang siap untuk memberikan layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya menuju Kota Bandung yang nyaman dan dicintai. #Livable dan Lovable," tulis situs tersebut.
Liveable adalah Kota Bandung yang berfungsi secara maksimal sehingga nyaman dan layak dihuni oleh warganya. Loveable adalah Kota Bandung yang dicintai, membuat warganya betah dan memberikan segala yang terbaik untuk Bandung.
Konsep Smart City dibutuhkan karena Bandung sebagai kota Metropolitan, banyaknya warga yang sudah dapat memanfaatkan teknologi, perubahan iklim dan langkanya sumber daya alam, tantangan kota dalam mengelola sumber daya manusia dan informasi secara global, serta arus urbanisasi dan demografi Kota Bandung.
Berbagai inovasi terus lahir demi mewujudkan tata kelola kota berbasis digital. Pemerintah setempat membawa Bandung menuju smart city juga berbuah hasil positif. Wilayah berpenduduk sekitar 2,5 juta jiwa itu meraih beragam penghargaan dalam menerapkan konsep kota pintar.
Dikutip dari detikJabar, akhir 2022 lalu misalnya, Bandung menyandang predikat terbaik dari 100 smart city di Indonesia. Sebelumnya, pada 2021, Eden Strategy Institute merilis data Top 50 Smart City Government Rankings. Dari 230 kota besar di dunia, Bandung berada di peringkat 28.
Beberapa waktu lalu, Yana memaparkan upayanya dalam membangun smart city, sebuah kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yana tak menampik, terseok-seok dalam menerapkan kebijakan tersebut.
"Bandung salah satu kota terpilih. Selama ini berjalan, meskipun pada 2020 dan 2021 sempat ada refocusing (penyesuaian) anggaran (karena pandemi COVID-19). Di sisi lain, pandemi memang musibah. Tapi, ada hikmahnya," kata Yana.
Orang nomor satu di Kota Bandung itu lantas mendorong pemkot terus berkreasi menciptakan inovasi. Pandemi, lanjut dia, memunculkan banyak inovasi dalam bidang pelayanan publik karena aturan pembatasan aktivitas.
"Ini menunjang tujuan kita jadi smart city. Ternyata diapresiasi. Bandung jadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk peringkat tinggi di dunia. Dan, 28 peringkat dunia," ucap Yana.
Sebagai informasi, smart city memiliki enam indikator atau pilar dalam penilaiannya, yakni smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Kota Bandung mendapatkan nilai tertinggi dalam smart governance. Terkait data itu, Yana mengaku mendorong semua indikator mendapatkan nilai tertinggi.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan mengintegrasikan semua aplikasi. Data yang diambil merupakan real time dan sesuai update. Yana juga menyinggung soal dukungan anggaran untuk smart city.
"Yang penting pelayanannya, aplikasi atau apapun ikhtiar intinya memberikan pelayanan akuntabel, murah dan cepat. Berdampak ke masyarakat. Anggaran tersebar di OPD. Nah, di disdukcapil itu contohnya ada aplikasi Salaman, selesai semua dalam genggaman," ucap Yana.
"Termasuk soal pembuatan akta kelahiran, KK, KTP dan lainnya, perizinan juga pemakaman ada semua (di aplikasi). Ini mempersingkat dan mempermudah layanan masyarakat," tambah Yana.
"Ini menunjang tujuan kita jadi smart city. Ternyata diapresiasi. Bandung jadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk peringkat tinggi di dunia. Dan, 28 peringkat dunia," ucap Yana.
Sebagai informasi, smart city memiliki enam indikator atau pilar dalam penilaiannya, yakni smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Kota Bandung mendapatkan nilai tertinggi dalam smart governance. Terkait data itu, Yana mengaku mendorong semua indikator mendapatkan nilai tertinggi.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan mengintegrasikan semua aplikasi. Data yang diambil merupakan real time dan sesuai update. Yana juga menyinggung soal dukungan anggaran untuk smart city.
"Yang penting pelayanannya, aplikasi atau apapun ikhtiar intinya memberikan pelayanan akuntabel, murah dan cepat. Berdampak ke masyarakat. Anggaran tersebar di OPD. Nah, di disdukcapil itu contohnya ada aplikasi Salaman, selesai semua dalam genggaman," ucap Yana.
"Termasuk soal pembuatan akta kelahiran, KK, KTP dan lainnya, perizinan juga pemakaman ada semua (di aplikasi). Ini mempersingkat dan mempermudah layanan masyarakat," tambah Yana.
0 Komentar