Negara-negara Kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika meniru langkah atau strategi ASEAN dalam geopolitik dan ekonomi, yakni mejaga hubungan baik dengan dua kekuatan besar dunia, yakni Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).
“Apa yang dilakukan oleh ASEAN menurut satu pakar itu ditiru oleh negara-negara lain misalnya Amerika Latin, negara-negara Timur Tengah dan juga (negara-negara kawasan) Afrika,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, dari Jakarta Pusat, Selasa (11/04/2023).
Menurut Dirjen Usman Kansong, strategi ASEAN itu dalam istilah geopolitik disebut pragmatisme yang positif, yakni menyimbangkan hubungan di antara dua kekuatan ekonomi dan politik dunia.
Dengan adanya keseimbangan tersebut, negara-negara ASEAN bisa memetik manfaat ekonomi dari terjagannya hubungan dengan dua kekuatan besar itu.
“Misalnya kerjasama ekonomi dengan Tiongkok itu sama bagusnya dengan kerjasama ekonomi dengan Amerika Serikat,” kata Dirjen Usman.
Selain itu, lanjut Usman, ASEAN juga memiliki keunggulan dari sisi ekonomi dengan mencatat total GDP gabungan pada 2010-2021 hingga US$3 triliun (sekitar Rp44,7 kuadraliun).
Angka itu dinilai lebih banyak menyumbang kontribusi terhadap pertumbuhan global ketimbang Uni Eropa yang memiliki angka GDP gabungan US$15 triliun (sekitar Rp223,7 kuadraliun).
“Uni Eropa itu memang GDP gabungannya US$15 triliun, tetapi Uni Eropa itu kan ada 27 negara, sedangkan ASEAN cuma 10 negara. Jadi kontribusi ekonomi negara-negara ASEAN terhadap GDP dunia ini lebih besar daripada Uni Eropa,” jelas Usman.
Informasi keunggulan geopolitik dan ekonomi Kawasan ASEAN dinilai perlu terus dikomunikasikan kepada penduduk negara-negara di kawasan itu sebagai kontra narasi hasil survey yang mengatakan ASEAN tidak efektif atau relevan lagi.
Dalam hal itu Indonesia sebagai Ketua periode 2023 perlu mengajak negara-negara anggota ASEAN lain untuk mengkomunikasikan peran besar atau kontribusi besar kawasan ini terhadap dunia untuk menciptakan perdamaian.
“Indonesia harus mengajak negara-negara ASEAN yang lain untuk terus mengkomunikasikan betapa ASEAN ini relevan yang relevan menciptakan perdamaian yang diperhitungkan untuk menciptakan perdamaian ASEAN matters tadi bisa menjadi epicentrum of growth atau pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Usman menandaskan.
0 Komentar