Memperingati Hari Sepeda Sedunia, Greenpeace Indonesia bersama dengan B2W Indonesia, ITDP Indonesia, Parkir Sepeda Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki, Peta Bersepeda, bersama dengan komunitas sepeda lainya, melakukan tur sepeda dari kawasan Monumen Nasional hingga Taman Ayodya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Aksi kolaborasi kreatif ini membawa pesan bahwa bersepeda merupakan salah satu moda mobilitas yang bebas macet, bebas polusi, dan ramah lingkungan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menekankan kembali bahwa ruang publik di kota seharusnya untuk masyarakat berkegiatan bukan sebagai lahan parkir kendaraan pribadi.
Di kesempatan yang sama, koalisi meluncurkan Peta Bersepeda, sebuah platform bersama yang memungkinkan setiap orang mengetahui spot parkir untuk sepeda, bengkel sepeda, hingga jalur sepeda di Jakarta.
Sepeda merupakan salah satu moda transportasi tertua di dunia, yang masih digunakan hingga saat ini. Sayangnya, semakin berkembangnya kota-kota di dunia termasuk Jakarta, justru semakin meminggirkan sepeda sebagai salah satu moda transportasi, dan lebih berorientasi pada kendaraan bermotor pribadi.
Dilansir dari TomTom Traffic Index, Jakarta menempati urutan ke 29 di dunia untuk angka kemacetan, setelah sebelumnya di 2020 berada di urutan 46. Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, ada sekitar 22 juta unit kendaraan di Jakarta setiap harinya.
Kemacetan Jakarta merupakan sumber utama polusi udara dari sumber bergerak. Menurut Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, sektor transportasi masih menjadi penyebab utama buruknya kualitas udara Jakarta. Laporan IQ Air pada Maret lalu mengungkap bahwa Jakarta menduduki peringkat pertama kota paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, dalam seminggu terakhir kualitas udara Jakarta masuk kategori Tidak Sehat.
Polusi udara memiliki dampak serius pada kesehatan masyarakat. Risiko kesehatan yang ditimbulkan dari polusi udara antara lain penyakit pernapasan, seperti paru obstruktif kronis, ISPA, gagal jantung hingga kelahiran bayi prematur. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. Budi Haryanto, melihat adanya korelasi antara penyakit yang terkait dengan polusi udara menyebabkan peningkatan klaim BPJS Kesehatan. Berdasarkan hasil studinya, sejak konsentrasi polutan di DKI Jakarta naik pada 2011, penyakit pernapasan seperti asma, pneumonia, dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) semakin bertambah.
“Aksi #SepedaUntukSemua ini sekali lagi ingin menguatkan bahwa bersepeda merupakan cara yang paling efisien dalam upaya menurunkan emisi di perkotaan dan bentuk kontribusi warga mengurai masalah polusi udara dan kemacetan yang kian buruk.” “Aksi ini juga jadi pesan pada pemerintah, di tengah ancaman krisis iklim yang semakin nyata, pemerintah harus menjadi yang terdepan untuk memfasilitasi warganya untuk bersepeda dengan mudah, bukan malah membatasi hak pesepeda,” tegas Charlie Albajili, Pengkampanye Keadilan Perkotaan Greenpeace Indonesia.
Dalam skala lingkungan, sepeda menjadi pilihan mobilitas bagi kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak. Di 27 kampung kota di 4 wilayah administratif kota di Jakarta pada 2018-2020 didapati bahwa sepeda menjadi pilihan utama bermobilitas setelah angkutan umum dan berjalan kaki. Dengan 65.7% pesepeda di kampung adalah anak-anak dan 94.8% penggunaannya untuk bersekolah dan bermain (ITDP, 2018-2020). Sementara di pusat kota, jalur sepeda yang terbangun, konsisten digunakan oleh pesepeda mobilitas. Sejak tahun 2019 hingga 2022, ITDP Indonesia telah melakukan survei penghitungan pengguna jalur sepeda secara berkala pada periode uji coba jalur sepeda sepanjang 63 km. Dengan lalu lintas yang berangsur-angsur kembali normal pun, jumlah pesepeda yang teramati sepanjang Juni 2022 pada mayoritas titik pengamatan juga mengalami peningkatan. Meski begitu, jalur sepeda di Jakarta, masih menyisakan PR besar, yaitu penegakan hukum bagi yang melanggar penggunaan jalur sepeda.
Gonggomtua Sitanggang, Direktur Interim ITDP Indonesia mengatakan: “Pada gelaran World Bicycle Day tahun ini, ITDP Indonesia berharap pemerintah kota terus berupaya untuk membuat bersepeda menjadi kegiatan bermobilitas yang aman dan nyaman di kota. Hal tersebut dilakukan baik di skala lingkungan maupun pusat kota dengan membangun infrastruktur dan layanan bersepeda, serta kebijakan pengurangan kecepatan kendaraan bermotor yang dibarengi dengan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor serta penegakan hukum. Peningkatan penggunaan sepeda juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikan sistem antara jalur sepeda dengan transportasi publik sebagai first and last mile melalui sistem bikeshare.”
“Jika infrastruktur bersepeda, seperti jalur dan juga parkir diperbanyak oleh pemerintah setempat, maka para pesepeda akan semakin nyaman dan bergembira ketika bersepeda, ucap Fahmi Saimima, Ketua Umum B2W Indonesia. “Semakin banyak orang yang senang bersepeda akan meningkatkan kualitas udara kota, dan kualitas hidup karena terbebas dari macet,” tegasnya.
Fadli sebagai founder dari Peta Bersepeda mengungkapkan bahwa, “Tidak bisa dipungkiri bahwa orang Indonesia tercatat sebagai orang paling malas berjalan kaki sedunia. Hal ini tidak terlepas dari pembangunan kota yang pro-kendaraan bermotor pribadi. Secara spesifik kami menganggap orang Indonesia telah terjangkit “Candu Bermotor”, alias tidak bisa lepas dari ketergantungan kendaraan bermotor. Hari Sepeda Dunia kami jadikan momen sebagai perlawanan terhadap efek candu tersebut. Sebagaimana visi dari Peta Bersepeda yang menyajikan wadah informasi fasilitas pendukung bersepeda di wilayah perkotaan, termasuk tempat parkir dan jalur sepeda. Dengan hadirnya platform yang bersifat crowdsourcing ini, diharapkan dapat menjadi rapor para pemangku kepentingan dalam menyediakan sarana dan prasarana mobilitas aktif, di sisi lain dapat membantu teman-teman pesepeda dalam bermobilitas.”
Kampanye kreatif dengan pesan utama #SepedaUntukSemua dan #CerdasBermobilitas ini menegaskan kembali bahwa taman dan trotoar sebagai ruang publik di kota seharusnya diperuntukkan untuk aktivitas masyarakat seperti bersepeda dan berjalan kaki – bukan untuk lahan parkiran kendaraan bermotor pribadi.
0 Komentar