Pemerintah Ajak Pemda Perkuat Layanan Publik Berbasis Digital

 

Kesuksesan transformasi digital dan administrasi pemerintahan bergantung pada digital leadership untuk mengawal perubahan dan pemanfaatan teknologi secara cepat. Di era digital ini, seorang pemimpin harus berkomitmen dan mudah beradaptasi dengan ide-ide baru serta memiliki keingintahuan intelektual.

 
"Transformasi digital akan membawa masa depan digital Pemerintah Indonesia yang lebih baik. Pelayanan yang didapatkan masyarakat juga cepat dan tepat," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 5 Juni 2023.
 
Anas mencontohkan bagaimana digitalisasi pelayanan publik dilakukan secara masif dan terintegrasi di berbagai negara. "Inggris misalnya menyederhanakan ribuan aplikasi menjadi 75 aplikasi layanan saja. Di Estonia, identitas digital warga telah terkoneksi ke berbagai layanan mulai pendidikan, kesehatan, hingga transportasi. Demikian pula di Singapura," ujarnya

Presiden Joko Widodo, menurut Menteri PANRB, menaruh perhatian besar terkait digitalisasi layanan publik yang terintegrasi. Terbukti, Presiden Jokowi telah meneken Peraturan Presiden tentang Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada Desember 2022, dan Kementerian PANRB menjadi salah satu koordinatornya.
 
"Perpres Arsitektur SPBE menjadi jalan pembuka untuk memperkuat integrasi pelayanan publik. Saat ini hal tersebut sedang dikebut melalui inisiatif strategis yang dijalankan paralel oleh tiga kementerian koordinator dengan berbagai kementerian di bawahnya," paparnya.

Anas mengajak seluruh pemerintah daerah di Provinsi Bali bersama pemangku kepentingan lain untuk bersama-sama memperkuat digitalisasi di segala lini. Menurutnya Bali sebagai salah satu provinsi termaju di Indonesia diyakini bisa terus memperkuat layanan digitalnya.
 
"Pemda jangan berlomba bikin aplikasi, tapi harus melakukan interoperabilitas dengan pertukaran data antar-instansi yang mudah," ujarnya.
 
Saat ini pemerintah merancang kebijakan Keterpaduan Layanan Digital Nasional dengan menetapkan sembilan layanan digital prioritas mencakup pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, administrasi kependudukan, transaksi keuangan negara terpadu untuk payment gateway, layanan aparatur negara terintegrasi, layanan portal pelayanan publik, hingga Satu Data Indonesia.
 
Dalam proses melakukan transformasi digital di pemerintahan, kata Anas, Indonesia mengambil pelajaran dari berbagai pemerintahan di seluruh dunia, di antaranya adalah Denmark, Inggris, Korea Selatan, dan Singapura. "Masalah yang mereka hadapi, lalu solusi yang dihadirkan, menjadi pelajaran bagi kita," ujarnya.
 
Melalui Kementerian PANRB, juga telah terjalin kerja sama dengan Tony Blair Institute of Global Change (TBI) yang dilakukan pada 26 Mei 2023 di London, Inggris. Kementerian PANRB telah menandatangani Letter of Intent dengan Tony Blair Institute untuk berbagi pengalaman serta pengetahuan transformasi pelayanan publik berbasis digital.
 
"Mengingat Inggris adalah salah satu pionir penerapan Arsitektur SPBE sejak 2005, dan masuk jajaran papan atas e-Government Development Index oleh PBB," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar