Pemerintah membangun satelit Satria-1 yang menelan biaya US$ 540 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Proyek ini rencananya akan diluncurkan pada 19 Juni mendatang.
Plt Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD mengatakan akses internet yang disediakan Satria-1 akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat yang memiliki akses atau mengalami kualitas internet belum memadai.
"Prioritas utama penerima akses internet dari strata satu adalah sektor pendidikan, fasilitas kesehatan, kantor pemerintah daerah serta TNI dan Polri," kata Mahfud saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Selasa (13/6/2023).
Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika menyebut, Satria-1 akan digunakan untuk pelayanan publik.
Ia menyatakan bahwa internet ini bisa dinikmati oleh masyarakat, dalam bentuk WiFi, di layanan-layanan publik.
"Layanannya itu akan ditujukan langsung pada titik-titik pusat layanan. Dalam hal ini sekolah, rumah sakit, Pemda, kantor desa, kemudian TNI Polri di perbatasan, dan seterusnya," kata Ismail dalam konferensi pers yang sama.
Ismail menjelaskan, internet dari satelit ini nantinya akan berada di titik layanan tetap, di wilayah yang sebelumnya tidak tercakup jaringan seluler atau blank spot.
0 Komentar