Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan startup logistik McEasy, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), dan Ikatan Pengusaha Cargo Nasional (IPCN) berupaya mendigitalisasi layanan logistik dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi implementasi teknologi transportation management system (TMS) dan aplikasi pengemudi (driver app), di Denpasar, Bali, belum lama ini.
Teknologi ini akan dimanfaatkan untuk jangka waktu satu tahun dengan melibatkan 100 pelaku usaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) logistik di bidang kargo dari masing-masing daerah. Dalam kesempatan ini, UMKM diajak untuk mendorong adopsi digital logistik dengan mengenalkan solusi digital berbasis TMS dan driver app untuk optimalisasi rute, alokasi pengiriman, mengelola order, dan memantau proses pengiriman.Dengan demikian, tahun 2023, akan diimplementasikan solusi digital TMS agar meningkatkan kapasitas pengiriman dengan perencanaan rute dan alokasi kendaraan yang lebih optimal, mempercepat waktu penjadwalan pengiriman, mempercepat waktu mengabarkan lokasi ke customer, hingga meningkatkan keamanan pengiriman.Baca juga :
•
•
•
Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian Maritim, Logistik Kominfo Dikki Rukmana turut menjelaskan, teknologi TMS ke depannya akan mempermudah dalam melakukan kegiatan di sektor logistik."Besar harapan saya seluruh sektor bisa mendukung piloting terkait adopsi teknologi digital di sektor logistik di Provinsi Bali. Hasil pengukuran dari provinsi akan disampaikan baik ke Dishub, Kemenhub, dan asosiasi supaya bisa kita masifkan ke daerah-daerah lain," kata Dikki.(wn)
0 Komentar