Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ingin menerapkan Smart City di penjuru Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan setelah pembukaan event "Opening Ceremony of The 6th ASEAN Smart Cities Network Annual Meeting" di Intercontinental Resort Bali, Jimbaran, Rabu (12/7/2023).
"Ini kan menerapkan Smart City (kota cerdas). Artinya kami memperkenalkan digitalisasi dalam berbagai sektor. Baik pemerintahan berkolaborasi dengan akademik, swasta, elemen-elemen masyarakat, ormas untuk membangun kota yang cerdas," ujar Tito seusai acara, Rabu.Tito mengatakan kemajuan teknologi informasi khususnya digitalisasi, untuk di kota-kota memang sudah berjalan. Dia juga menyebut banyak inovasi yang dikerjakan oleh kota-kota besar, yang salah satunya merupakan instruksi dari pemerintah pusat.
"Nah, kami beranggapan digitalisasi ini akan mempermudah pelayanan publik, mempermudah akses masyarakat, transportasi yang baik, sistem kesehatan, sistem pendidikan, sistem bantuan sosial. Kemudian sistem penanganan masalah krisis, kesehatan," papar Tito.
Misalnya, Tito menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan instansi lain untuk membuat satu data.
"Dan kemudian sistem pemerintahan berbasis elektronik yang berbasis pada NIK, nomor induk kependudukan," jelas Tito.
"Yang ada di Dukcapil, Kemendagri itu basisnya pemerintahan. Teman-teman di pajak pun sekarang bukan menggunakan NPWP, tapi dengan NIK," lanjutnya.
Tito mengaku NIK ini memiliki fitur-fitur yang pas dan biometrik. Secara rinci, terdiri dari sidik jari, pengenal wajah yang dilengkapi iris atau retina.
"Itu mempermudah. Sehingga programnya tepat sasaran. Dan lebih terencana baik, dieksekusi baik. Itulah yang dilakukan untuk Smart City tingkat kota," pungkasnya.
Selain itu, dengan adanya digitalisasi di kota-kota, Tito menilai ini bakal mempermudah manajemen kota. Walhasil, masyarakat bakal lebih nyaman.
"Contoh misalnya membuat KTP kan ada pelayanan publik. Buat KTP cukup bisa melalui online," bebernya.
Lebih lanjut, Tito menyebut mendaftarkan sertifikat atau mengurus paspor juga bisa dilakukan secara online. "Nanti pada saat selesai, itu kemudian baru diambil sambil mengambil sidik jarinya, misalnya gitu," pungkasnya.
"Nah, ini yang kami bicara mempermudah masyarakat. Kami nggak bisa menghindar dari IT (teknologi informasi), kami harus memanfaatkan IT itu," tandasnya.
sumber: https://www.detik.com/bali/berita/d-6819180/mendagri-tito-ingin-terapkan-smart-city-di-penjuru-indonesia
0 Komentar