Profil Otto Toto Sugiri, Pemilik Data Center yang Dijuluki Bill Gates Indonesia

  


Otto Toto Sugiri termasuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes. Ia dikenal sebagai pengusaha di bidang pusat data. Berkat kepiawaian dan kontribusinya di industri teknologi, ia mendapat julukan sebagai Bill Gates-nya Indonesia. Lantas, sebenarnya siapa Otto Toto Sugiri? 

Profil Otto Toto Sugiri

Otto Toto Sugiri menduduki posisi strategis sebagai Presiden Direktur (Presdir) PT DCI Indonesia Tbk atau DCCI dan memiliki 29,9 persen sahamnya. Sejak listing pada 29 Desember 2020, saham perusahan terus melonjak ribuan persen, dari awalnya Rp420 menjadi Rp39.500.

Bahkan, saham DCII pernah menjadi saham termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga Rp60.300. Diketahui, pria kelahiran 23 September 1953 itu pun turut menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indointernet Tbk (EDGE). 

Otto Toto Sugiri bukanlah nama baru dalam dunia teknologi dan internet, khususnya bisnis pusat data (data center). Bisnis yang digelutinya saat ini, berhubungan erat dengan gelarnya dari program master. Ia sempat mengenyam bangku pendidikan jurusan Computer Engineering di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen German University pada 1980. 

Sebelum membangun kerajaan bisnisnya, ia mengawali karier sebagai IT General Manager di Bank Bali. Dilansir dari Tech in Asia, Toto mengaku bahwa dirinya dan tim bertugas membangun perangkat lunak (software) untuk membantu komputerisasi perbankan. Langkah tersebut diambil supaya tempat kerjanya menjadi salah satu bank yang telah menerapkan teknologi. 

Bangun Bisnis Perangkat Lunak

Kemudian, Otto mulai mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama PT Sigma Cipta Caraka pada 1989. Ia menjabat sebagai direkturnya sampai 2010, sebelum pada akhirnya perusahaan merupakan cikal bakal Sigma Group yang menyediakan perangkat lunak bagi bank-bank nasional. 

Ketika mendirikan Sigma, Toto dibantu oleh lima rekan kerjanya dari Bank Bali. Pada mulanya, perusahaan hanya mengusung tujuan sederhana, yaitu mampu menjadi solusi kebutuhan perangkat lunak bagi 10 bank. Namun, ternyata bisnis terus berkembang dan bernilai prospektif. 

Pada 2010, Sigma mulai diincar emiten pelat merah dan akhirnya diakui oleh PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (TLKM). Akuisisi dilakukan melalui TelkomMetra dan sekarang namanya berubah menjadi Telkomsigma. 

Selain di DCII dan EDGE, Toto dipercaya menjadi Komisaris Tokoplas, marketplace Business-to-Business (B2B) bijih plastik, PT Redkendi (marketplace katering sebagai penghubung mitra ke konsumen), PT Smartfarm Agro Indonesia, dan PT Tiga Daya Digital Indonesia (perusahaan yang bergerak di sektor teknologi informasi). 

Otto Toto Sugiri juga masih menjadi Komisaris Utama PT Fortress Data Services (FDS). Perusahaan tersebut bertindak sebagai penyedia solusi teknologi perbankan. Artinya, core business perusahaan itu serupa dengan perusahaan-perusahaan lain miliknya. 

Jadi Cloud Influencer se-Asia Pasifik

Dilansir dari situs resmi FDS, sebagai pionir di industri telekomunikasi, Otto Toto Sugiri juga dikenal sebagai pendiri organisasi yang menghimpun talenta di bidang pengembangan perangkat lunak terbesar di Asia Tenggara. Ia juga mendirikan perusahaan Data Center Tier 4 pertama di Tanah Air yang bermitra dengan penyedia data center & colocation terbesar di dunia pada 2013. 

Pada Mei 2020, Toto ditunjuk sebagai salah satu dari Top 50 Pemengaruh (Influencer) Pusat Data dan Cloud dari seluruh Asia Pasifik oleh Data Economy. Kecintaannya pada dunia IT dan harapannya untuk mendidik pengusaha muda membawanya untuk tetap memberikan bimbingan kepada banyak pendiri perusahaan rintisan (startup) IT di Indonesia. 

Berdasarkan laporan Forbes, harta kekayaan Otto Toto Sugiri sebesar US$2 miliar atau setara Rp30,3 triliun (Rp15.181) pada 2023. Jumlah tersebut turun sebanyak US$0,4 miliar sejak 2020. Dengan demikian, dirinya berada di posisi 1.611 sebagai orang terkaya di dunia per 9 Juli 2023. 

sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1746390/profil-otto-toto-sugiri-pemilik-data-center-yang-dijuluki-bill-gates-indonesia

Posting Komentar

0 Komentar