Emiten teknologi yakni PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) terpantau melonjak dan menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan Rabu (12/7/2023).
Hingga akhir perdagangan, saham TRON terbang 25% ke posisi Rp 310/saham. Saham TRON pun sudah menyentuh ARA.
Saham TRON pada hari ini ditransaksikan sebanyak 5.853 kali dengan volume sebesar 119,75 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 33,89 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 914,5 miliar.Teknologi Karya Digital Nusa adalah perusahaan teknologi yang menyediakan solusi transportasi untuk mendukung berjalannya bisnis.
Perusahaan didirikan dengan nama PT Damai Harapan Sentosa di Jakarta pada tahun 2011. Perusahaan ini menyediakan IoT Smart Bus TAM Fleet (teknologi AI untuk memantau perilaku dan identitas pengemudi, serta sensor jalan), solusi pembayaran transportasi, software as a service (SaaS), dan layanan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.
TRON tergolong saham IPO 2023 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Maret lalu. Perusahaan melepas 750 juta saham biasa atau 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga IPO TRON saat itu sebesar Rp 180/saham.
Pada 2022, TRON berhasil mencatat laba bersih tahun berjalan sepanjang 2022 mencapai Rp 15,34 miliar.
Mengutip laporan keuangan tahunan audit 2022 capaian tersebut melesat 130% dibandingkan dengan laba tahun 2021 Rp 6,68 miliar usai melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada Maret lalu.
Laba bersih tersebut didongkrak oleh pendapatan bersih Rp 107,52 miliar, atau melejit 136% dari pendapatan 2021 senilai Rp 45,63 miliar.
Pendapatan itu sebagian besar disumbang oleh penjualan produk hardware IoT manajemen transportasi senilai Rp 68,35 miliar atau 64% dari total pendapatan, ditambah dengan pendapatan jasa layanan SaaS sebesar Rp 39,16 miliar.
Dari pemegang saham TRON, David Santoso, Presiden Direktur TRON merupakan pengendali saham TRON saat ini, di mana David Santoso menggenggam sebanyak 3.168.000 lembar saham atau sekitar 0,11%.
Namun, beberapa pemegang saham yang kepemilikannya di atas 5% tidak dijadikan sebagai pengendali TRON. PT Daya Kemilau Nusantara Investama menjadi pemegang terbesar yakni sebanyak 2.195.600.000 lembar atau sekitar 74,43%.
Sedangkan berikutnya ada Eastern Ideal Holding Limited, perusahaan asal Hong Kong ini menggenggam saham TRON sebanyak 166.666.000 lembar atau sekitar 5,65%.
0 Komentar