Siaran Pers No. 54/HM/KOMINFO/01/2024
Senin, 22 Januari 2024
tentang
Ajak Anak Muda Kritis, Menteri Budi Arie: Tapi Jangan Sebar Hoaks!
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak generasi muda untuk bersikap kritis dalam menyikapi pilihan dalam Pemilihan Umum Serentak 2024. Namun, Menteri Budi Arie juga mengingatkan agar tidak menyebarkan hoaks atau fitnah.
“Kita boleh kritik, tetapi harus menjaga ucapan, tidak boleh melontarkan caci maki dan ujaran kebencian. Bahkan, saat menimba ilmu di sekolah atau kampus, kita diajarkan untuk menyampaikan sesuatu yang substantif dengan cara yang baik,” ungkapnya dalam Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/01/2024).
Menkominfo menyatakan generasi muda boleh bersikap kritis apabila tidak setuju dengan sebuah kebijakan pemerintah. Namun, menurutnya ada empat hal yang tidak boleh dilakukan baik dalam ruang fisik maupun digital, yaitu menyebarkan hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain.
“Tidak harus selalu setuju. Misalnya, mau dibangun jalan tol Palembang menuju Jambi, Pak, jangan begini! Kenapa tidak bangun rel kereta saja? Ya, mari kita diskusi. Debat tidak apa-apa, demokrasi itu membuka ruang untuk terjadinya perbedaan pendapat,” tegasnya.
Menteri Budi Arie menekankan kemajuan teknologi digital memungkinkan setiap peristiwa dengan mudah diperbincangkan publik. Oleh karena itu, Menkominfo mengajak seluruh siswa-siswi di Sumatera Selatan dan Palembang untuk menjaga kehidupan berbangsa tetap kondusif. Terutama dalam rangkaian Pemilu 2024 agar menjadi pesta demokrasi yang jujur dan adil.
“Tidak dapat lagi disembunyikan, langsung meng-Indonesia. Bahkan kalau isunya besar bisa mendunia. Kita tidak perlu waktu lama untuk tahu satu peristiwa, capat sekali informasi ini bergerak. (Jadi mari) Semua bekerja sesuai dengan tugas masing-masing dan kita wujudkan Pemilu Damai 2024,” ungkapnya.
Menteri Budi Arie mengimbau generasi muda di Palembang untuk memilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 berdasarkan rekam jejak, visi-misi, serta gagasan. Menurutnya, pasangan calon yang berkompetisi saat ini merupakan putra terbaik bangsa.
“Semuanya adalah Warga Negara Indonesia terbaik. Nanti lihat saja rekam jejaknya segala macam. Yang penting harus cerdas memilih Capres dan Cawapres mana yang bisa membawa Indonesia maju, rakyat sejahtera dan juga kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,” tuturnya.
Dalam diskusi juga hadir Rektor Universitas Sriwijaya Taufiq Marwa, Pj. Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Pj. Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Komandan Korem 004/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, dan Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal A. Rachmad Wibowo.
Selain itu, tampak hadir Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan Komisi Pemilihan Umum Sumsel Nurul Mubarok, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumsel Herfriady, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Palembang Yusnar.
0 Komentar