Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka kolaborasi dengan akademisi, pelaku industri, dan pemangku kepentingan dalam memperkuat ekosistem digital, khususnya dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bidang digital untuk memenuhi kebutuhan sembilan juta talenta digital pada 2030 mendatang.
"Kebutuhan keahlian digital tersebut, berbanding lurus dengan potensi ekonomi digital suatu negara. Kami tentu terbuka untuk beragam inisiatif untuk memperkuat ekosistem digital kita," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Penyerahan Hadiah National Math & English Olympiad ULBI di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (11/1/2024).
Wamen Nezar mengatakan, Indonesia memiliki potensi ekonomi dari sektor ekonomi digital hingga US$303,4 miliar (atau sekitar Rp4,7 kuadraliun) pada 2030.
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo berupaya mengoptimalkan potensi dan merespons kebutuhan talenta digital tersebut melalui inisiasi Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang bertujuan meningkatkan kecakapan digital masyarakat.
"Melalui kegiatan literasi digital, anak-anak dapat memahami bagaimana agar tetap aman ketika menggunakan teknologi digital. Selain itu, dalam digital parenting, kami menyampaikan materi bagaimana orang tua dapat mendampingi anak-anak menggunakan internet," jelasnya.
Selain itu, lanjut Wamenkominfo, Kementerian Kominfo menginisiasi Program Digital Talent Scholarship (DTS) untuk memberikan kesempatan mengembangkan kompetensi teknologi digital yang dibutuhkan industri seperti keamanan siber (cyber security), kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), komputasi awan (cloud computing), dan pemasaran digital (digital marketing).
"Pelatihan tersebut merupakan bekal penting bagi yang memiliki ketertarikan berkarir di bidang industri teknologi atau menjadi inventor digital muda. Jika ingin mendapat Informasi lebih lanjut pada program tersebut dapat mengakses laman literasidigital.id dan digitalent.id serta kanal media sosial program terkait," tutur dia.
Kementerian Kominfo juga memfasilitasi pelatihan kepemimpinan digital bagi para C-level atau pimpinan, dan pengambil kebijakan dari sektor privat maupun publik melalui Program Digital Leadership Academy (DLA).
Program itu bekerja sama dengan delapan kampus ternama dunia, antara lain National University of Singapore, Oxford Internet Institute, University of Cambridge, dan lainnya.
"Saya mendorong agar dapat memanfaatkan program ini, sebagai wujud pengembangan diri dalam merespon dinamika disrupsi digital yang terjadi," kata Nezar Patria.
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV M. Samsuri, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Bapak Faizal Rochmad Djoemadi beserta jajaran direktur PT Pos Persero serta Rektor Perguruan Tinggi, pimpinan dan kepala instansi Mitra Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.
0 Komentar