HARIANHALUAN.COM - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dibangun dengan standar yang tinggi, berkualitas adaptif, inovatif, berkesetaraan gender, berkeadilan, berkelanjutan, dan bermartabat.
Prinsip dasar pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara memadukan konsep Forest City, Smart City, dan Sponge City.
Dilansir dari Kanal YouTube KemenPUPR, IKN dirancang dengan meliputi 8 prinsip yaitu desain yang sesuai dengan kondisi alam, Bhinneka Tunggal Ika, terhubung aktif dan mudah diakses, rendah emisi karbon, sirkuler dan tangguh, aman dan terjangkau, nyaman dan efisien, serta peluang ekonomi untuk semua.
Sebagai salah satu pelaksana pembangunan IKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki strategi khusus dalam menjalankan kegiatan pembangunan di IKN. Diantaranya adalah prinsip tata kelola pembangunan di IKN harus tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat manfaat sasaran, tepat administrasi, dan tepat kuantitas.
Pembangunan infrastruktur di IKN pada tahap awal 2022 hingga 2024 terdiri dari kurang lebih 50 kegiatan konstruksi. Tahap pertama yang dilakukan meliputi penyediaan hunian pekerja konstruksi dan pembangunan pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Kementerian PUPR membangun hunian sebanyak 22 Tower untuk para pekerja konstruksi sehingga mereka mendapat tempat hunian yang layak dan bersih. Fasilitas rumah untuk para pekerja ini dapat menampung hingga 16.000 pekerja konstruksi.
Selain itu, Kementerian PUPR juga mempercepat pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Infrastruktur akan dibangun di kawasan ini guna memfasilitasi urusan pemerintahan seperti istana negara, kantor kementerian, dan pusat administrasi kenegaraan.
Pembangunan kawasan pemerintahan ini sangat penting untuk melayani kebutuhan warga negara atau masyarakat. Selain itu, akan difasilitasi juga penyediaan air baku untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi penduduk IKN dan sekitarnya melalui pembangunan Bendungan Sepaku Semoi .
Bendungan ini selain dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku yang dapat diolah menjadi air minum bagi penduduk setempat, juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan tempat wisata bagi warga lokal.
Infrastruktur lain yang dibangun ialah akses jalan dan jembatan. Pembangunan jalan yang dibangun meliputi jalan nasional dan jembatan, serta jalan tol IKN.
Nantinya infrastruktur jalan tol yang akan terhubung dengan jalan tol Balikpapan – Samarinda (Balsam) akan mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju kawasan inti IKN serta mampu meningkatkan mobilitas pengiriman logistik sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil akan semakin pesat.
Masyarakat yang tinggal di wilayah IKN dan sekitarnya juga akan mendapatkan fasilitas jalan lingkungan, dan pedestrian yang nyaman dan aman serta ditambah dengan transportasi publik yang aktif serta terkoneksi dengan kawasan-kawasan penting.
Pembangunan IKN diharapkan dapat menjadi kota yang berkelanjutan dan berketahanan serta dapat memberi dampak pertumbuhan ekonomi yang merata untuk masyarakat sesuai visi Indonesia tahun 2045.***
0 Komentar