Otorita IKN Berikan Panduan, Andalkan Pemanfaatan Teknologi Tak Bisa Asal-asalan Membangun

 

BALIKPAPAN – Infrastruktur yang dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak bisa dikerjakan secara asal-asalan. Oleh karena itu, Otorita IKN memberikan arahan berupa dokumen Cetak Biru Kota Cerdas.

Sebagai panduan strategis yang jelas kepada pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam merancang, mengimplementasikan, dan memelihara infrastruktur kota cerdas di IKN.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara akan memberi gambaran, acuan, dan panduan strategis bagi pemangku kepentingan dan masyarakat tentang visi dan misi Nusantara

Bambang menjelaskan dalam Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara menyediakan berbagai komponen perkotaan yang menjamin kualitas hidup yang baik, seperti air dan udara yang sehat, tata kota yang teratur, aksesibilitas yang baik, serta kondisi perkotaan yang aman dan nyaman.

“Dokumen yang memuat rancangannya serta implikasinya bagi masyarakat dan bangsa di masa depan,” tambahnya.

Selain itu, sebagai kota cerdas dengan tata kelola pemerintahan yang efisien, IKN akan memanfaatkan sistem teknologi informasi dan komunikasi. Untuk membuat tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, mudah diakses, serta melibatkan partisipasi publik.

Di mana, pemanfaatan teknologi digital untuk tata kelola pemerintahan dapat meningkatkan transparansi dalam pemerintahan yang efektif dan efisien.

“Masyarakat jadi lebih mudah berpartisipasi dalam kebijakan, mengakses informasi, dan juga mengurus administrasi. Hal ini akan memperkuat citra IKN sebagai kota cerdas,” imbuhnya.

Pria ramah ini juga menegaskan, sebagai kota cerdas, IKN akan menggunakan efisiensi sebagai pijakan utama dalam setiap pengembangan. Dengan produktivitas yang akan dimaksimalkan. Kemudian usaha dan anggaran biaya yang akan dikeluarkan seefektif mungkin.

“Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence, natural language processing, robotic process automation, dan sebagainya, akan banyak diterapkan di IKN,” kata Bambang.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menambahkan, penerapan konsep kota cerdas di IKN akan menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya. Oleh karena itu, rancangan smart governance dalam cetak biru kota cerdas yang telah dibuat Otorita IKN dibuat sedemikian rupa.

“Sehingga tata kelola perkotaan nantinya lebih mudah dan dapat menggerakkan roda ekonomi,” katanya.

Ali melanjutkan, sistem smart governance yang terpusat dan terpadu diharapkan meningkatkan transparansi dalam operasional pemerintahan khusus daerah IKN. Dengan demikian, mengurangi adanya birokrasi pada layanan pemerintahan. Juga menghemat waktu dan biaya operasional.

”Ada empat solusi atau yang disebut smart feature dalam smart governance yang akan diterapkan di IKN. Mulai dari city management and planning services, digital service for citizen, smart business permit, dan smart Otorita IKN,” ungkapnya.

Dalam cetak biru kota cerdas di IKN juga memuat enam domain kota cerdas yang diusung dalam pembangunan IKN. Yaitu smart governance, smart transportation and mobility, smart living, smart natural resources and energy, smart industry and human resources, dan smart built environment and infrastructure.

“Dalam cetak biru penerapannya, akan ada tiga komponen utama dalam pembangunan. Yaitu perangkat lunak (software) untuk mengelola data dan operasi, perangkat keras (hardware) sebagai infrastruktur fisik, dan brainware. Yaitu orang-orang yang mengendalikan dan mengelola sistem ini,” terang Ali. (kip/riz/k16/jnr)

Sumber : https://radartarakan.jawapos.com/nasional/08/01/2024/tak-bisa-asal-asalan-membangun/

Posting Komentar

0 Komentar