Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi kota cerdas (smart city) dengan mengadopsi teknologi transportasi dan mobilitas cerdas berbasis mobilitas sebagai layanan (mobility as a service). Salah satu teknologi yang akan diterapkan adalah mobilitas udara perkotaan (urban air mobility).
Pada Senin 5 Februari 2024 dan Selasa 6 Februari 2024, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Kementerian Perhubungan melakukan survei lokasi proof of concept (PoC) mobilitas udara perkotaan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda.
Survei ini turut diikuti oleh Korean Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC). Sebelumnya HMC telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otorita IKN untuk membangun ekosistem Advanced Air Mobility di Indonesia, pada saat perhelatan B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center, akhir tahun 2022 lalu.
Kegiatan pada kunjungan survei ini terdiri atas rapat pembahasan potensi lokasi dan pengumpulan data untuk keperluan PoC serta survei sisi udara pada masing-masing bandara.
Dalam kunjungan itu, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi menyatakan, Otorita memberikan dukungan kuat untuk inisiatif kolaborasi antara bandara di Kalimantan Timur dengan perusahaan internasional. Salah satunya akan segera diwujudkannya bentuk uji coba mobilitas udara perkotaan untuk implementasi teknologi maju di Nusantara dan kota sekitarnya.
“Pengujicobaan moda mobilitas udara perkotaan ini dilaksanakan sebelum HUT RI-ke 79 di 2024 mendatang. Momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN dan harus dimanfaatkan. Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Mohammed Ali Berawi.
Senada, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN, Tonny Agus Setiono, menitikberatkan kepada pentingnya kolaborasi yang komprehensif antara pemerintah dan swasta, serta kelayakan moda,
“Uji coba harus dilakukan dengan pengkajian dan sertifikasi yang matang dan juga perlu dilanjutkan untuk studi mengenai kelayakan operasional dan penyusunan rekomendasi lingkup kebijakan baru dalam mobilitas udara perkotaan,” ujar Tonny.
Oleh karena itu, lanjut Tonny, PoC ini tidak hanya berfokus dalam pengembangan kelaikan moda, tetapi juga pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan perangkat kebijakan kedepannya.
Direktur Corporate Affairs Hyundai ASEAN, Tri Wahono mewakili Hyundai Motors menuturkan, pihak Hyundai berterima kasih kepada Otorita Bandara, Angkasa Pura, dan Kementerian Perhubungan.
“Pihak Hyundai akan menentukan lokasi sesuai asesmen, dan berkoordinasi dan bekerja sama secara optimal kepada stakeholder yang terlibat dalam uji coba ini,” ujarnya.
Kunjungan disambut baik oleh Otoritas Bandara Wilayah VII Kalimantan Timur, Operator Bandara APT Pranoto, pihak Angkasa Pura (Injourney), dan Airnav Balikpapan dan Samarinda.
“Kami mendukung penuh apabila pengujicobaan moda mobilitas udara perkotaan dipilih untuk bertempat di bandara Sepinggan Balikpapan,” ujar Sigit Pramana, perwakilan dari Otoritas Bandara Wilayah VII Kalimantan Timur.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, menyatakan Bandara APT Pranoto siap mendukung penuh sebagai penunjang pembangunan IKN.
“Ini masih sifatnya survei awal, belum ada penetapan lokasi pasti antara Balikpapan dan Samarinda. Pihak HMC juga akan memikirkan bagaimana mendatangkan pesawat tersebut menggunakan kapal, hingga nanti sampai ke Samarinda,” tuturnya.
Nusantara siap menjadi kota modern masa depan dengan ekosistem tiga kota yang memiliki enam komponen smart city salah satunya transportasi dan mobilitas berbasis mobilias sebagai layanan (mobility as a service) yang menjadi fokus PoC ini. PoC ini mencakup pengujicobaan pemesanan moda first-mile dan last-mile menggunakan layanan mobil listrik serta pengujicobaan moda mobilitas udara otonom (autonomous air mobility).
0 Komentar