Platform B2B Terbaik Tetap Linkedin

 Bergabung di platform LinkedIn sejak 2012, mungkin sebagian orang belum tahu apa itu Linkedin. Namun saat itu saya yakin, perlu ada platform yang bisa lebih baik dari platform lain, kala itu ada friendster , facebook, twitter, dimana para profesional bisa berkumpul dan berkolaborasi.

Itulah sebabnya sewaktu saya menjadi pengurus di beberapa asosiasi IT, saya terus menyuarakan pentingnya tergabung dalam platform LinkedIn. Termasuk juga dalam kesempatan menjadi tamu di berbagai kampus di Indonesia. Linkedin semakin berguna saat ini, terutama bagi para profesional dan tentu saja bagi para pebisnis.

Apalagi semenjak Linkedin diakusisi oleh Microsoft di Desember 2016. Memang sebagian orang tetap mempertanyakan netralitas Linkedin, tapi hingga sekarang semakin banyak orang terkoneksi dan menggunakan kemampuan LinkedIn.

  1. Profesional

Bagi para profesional (pekerja / karyawan), LinkedIn merupakan platform yang menarik untuk berinteraksi dengan rekan seprofesi, atau bahkan menjadi ajang untuk mencari jenjang karir selanjutnya.

Para profesional terkoneksi di Linkedin, memungkinkan bertemu dengan se-profesi, berjejaring, kolaborasi dan peluang baru terjadi..

Disinilah kekuatan utama dari Linkedin, jejaring para profesional. Disini kita para profesional terkoneksi dengan sesama profesi, berjejaring, sehingga memungkinkan kolaborasi, rekanan serta peluang bisnis baru terjadi.

Yang menarik, hampir cukup jarang saya menemukan orang berbohong mengenai pekerjaan dan aktifitasnya di Linkedin. Meskipun ada juga yang tidak mau secara transparan menyatakan posisi, jabatan, aktifitas, tapi sebagian besar cukup terbuka.

2. Pencari Kerja

Karena kekuatan jaringan profesionalnya, maka banyak sekali orang bertukar informasi lowongan pekerjaan. Dan tidak hanya selaku pribadi, banyak akun perusahaan yang memberikan lowongan dan semakin banyak orang mencari lowongan pekerjaan yang sifatnya "personal-touch" melalui LinkedIn. Jangan heran, sebagian besar HRD team sekarang sudah masuk ke Linkedin, mencari kandidat, dan menerima kontak kandidat. Jumlahnya hampir sepertiga user Linkedin merupakan para pencari kerja aktif.

Saya masih ingat, sebagian besar kita sangat tergantung pada platform seperti Jobstreet dan JobsDB, tapi sekarang mereka cenderung menggunakan LinkedIn.

3. Personal Branding

Di Linkedin, juga menyediakan SHOWCASE, sehingga kita bisa menampilkan pengalaman, pencapaian serta kemampuan kita. Dengan melakukan posting secara aktif, maka kita bisa mendapatkan atensi dari para pengikut. Tidak hanya posting, kita bisa berpartisipasi dalam diskusi yang banyak terjadi dari member lainnya.

Yang menarik, anda bisa terkoneksi ke orang terkenal dan top-level dalam perusahaan atau bahkan negara, hanya dengan menggunakan LinkedIn, dan ini sangat sulit terjadi di platform lainnya.

4. Belajar Kembangkan diri

LinkedIn Learning yang sebelumnya bernama Lynda.com menawarkan banyak kursus secara gratis dan berbayar. Dan ini semua bisa membantu meningkatkan kemampuan anda, serta mendukung pengembangan karir.

5. Mendapakan Industry Insight dan Tren

Dengan terkoneksi atau minimal mengikuti para industry leaders, perusahaan serta group-group profesional, maka kita bisa mengikuti berbagai tren yang ada. Ini yang mungkin tidak mudah kita dapatkan dalam berbagai pertemuan yang ada.

6. Mendapatkan Sharing dan Berbagi Pengalaman

LinkedIn memungkinkan juga kita membuat artikel (seperti ini), dan melakukan update post, serta ikut dalam diskusi, ini membuat kita mendapatkan pengetahuan yang menarik, serta berbagi pengalaman.

Bahkan sekarang ini juga bisa diakses dalam bentuk video (LinkedIn Live) dan audio (Linkedin Audio), jadi tidak hanya tulisan dan gambar saja.

7. Riset

Tidak sedikit juga para profesional, bahkan perusahaan menggunakan LinkedIn untuk melakukan riset. Baik riset pasar, bahkan riset produk, dan ini mereka lakukan salah satunya dengan LinkedIn Page. Di sanalah kita bisa membagikan banyak hal,

8. Kegiatan Networking dan Webinars

LinkedIn seringkali melakukan berbagai kegiatan virtual dan webinar. Bahkan kita sendiri bisa membuat kegiatan seperti itu.

Namun, kami sendiri meyakini, untuk Indonesia, tetap diperlukan pertemuan offline / onsite, dibandingkan melulu melalui online. Memang ada keterbatasan jumlah dan akses, tapi kemungkinan hasil yang lebih baik bisa didapatkan peserta akan tercapai.

Onsite event memang akan lebih berdampak hasilnya, meskipun ada keterbatasan tempat, waktu dan peserta.

Itulah sebabnya kami ingin kembali mulai mengadakan kegiatan secara onsite / offline, dan kali ini didukung oleh Bank Nano, dulu dikenal dengan Bank Sinarmas Syariah. Kegiatan ini diadakan di kantor pusat Bank Nano, yang telah merubah lobby hall bank menjadi community hub, konsep yang sangat menarik.

Business Workshop : CARI CUAN di LINKEDIN

Kami mulai mengembangkan komunitas B2B yang selama ini saya kelola melalui EventCerdas. Komunitas IndoBitubi anda bisa daftar berbagai kegiatannya di https://eventcerdas.mayar.link/event/komunitas-indobitubi-cari-cuan-di-linkedin.

Mengapa ada biaya? Karena ini untuk memastikan anda memang orang yang layak dan bersedia bergabung komunitas. Dan kegiatan per bulan dalam bentuk networking dan sharing akan terus kami lakukan, baik secara online ataupun offline. Disanalah berbagai peluang juga bisa terjadi. Jadi jangan ragu bergabung, karena saya akan sharing mengenai Content Marketing Strategy di Linkedin, dan pak Ferry Ariyanto membahas Podcast di Linkedin, itu semua hal yang kami lakukan di Linkedin.

Saya nantikan kehadiran anda di 20 Feb 2024, jam 14-15.30 WIB, hanya di Community Hub Nano Bank, Jl Teuku Cik Ditiro Menteng, Jakarta. Bisa daftar juga di: https://s.id/indobitubi1

Sampai jumpa di sana.

Posting Komentar

0 Komentar