Ketua Big Data Center IMERI FKUI Tegaskan AI Tak Akan Gantikan Tenaga Kesehatan



 TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si., M.T., Ph.D., menjabarkan beberapa teknologi terbaru dari AI yang dimanfaatkan di dunia kedokteran.

Isu tersebut disampaikan pada diskusi tentang “Etika Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di Bidang Kedokteran”, saat acara Sarasehan Dies Natalis ke-74 FKUI, di Aula IMERI FKUI (3/3/2024).



Di antaranya adalah automated machine learning, federated learning, dan Generative AI.


Prasandhya mengatakan, automated machine learning dapat melakukan pemodelan prediksi atau
kategorisasi secara otomatis dari big data kesehatan tanpa perlu coding pemrograman (AI to build
AI).

Federated learning memfasilitasi kolaborasi pembuatan model prediksi multicenter tanpa
memerlukan pertukaran data medis.


Sementara itu, Generative AI mampu menghasilkan data sintetis dari data latih, baik berbasis teks, gambar, maupun video.

Kendati begitu, katanya, pemanfaatan AI di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip
etika.

Prinsip ini mencakup transparansi, akuntabilitas, dan keadilan yang menjadi landasan penting
untuk memastikan bahwa penerapan AI memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan tidak
menimbulkan konsekuensi kerugian.


Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi AI wajib diimbangi dengan penguatan akuntabilitas moral demi menghindari bias.

Pasalnya, AI dimanfaatkan sebagai alat bantu atau tools untuk melengkapi, bukan menggantikan keputusan klinis.

Artinya, AI tidak akan menggantikan profesi tenaga kesehatan, tetapi tenaga kesehatan yang andal memanfaatkan AI akan menggantikan praktisi yang tidak menggunakannya.


Regulasi yang jelas dari pemerintah dalam halpenggunaan AI di bidang kesehatan juga menjadi hal penting untuk menghindari masalah etika dan hukum yang mungkin timbul

“Untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan big data kesehatan dan memastikan bahwa
pengembangan model AI berjalan baik, diperlukan kolaborasi multidisiplin antara klinisi, ilmuwan
komputer, ilmuwan data, dan ahli biostatistik," kata Prasandhya.

Selain membahas etika pemanfaatan AI di bidang kedokteran, pada acara saresehan tersebut
diadakan pula diskusi dengan “Artificial Intelligence (AI) Masa Depan Dunia Kedokteran:
Membantu atau Menggantikan Peran Dokter?”.

Pematerinya adalah Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom.; Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K); Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp. JP(K); dr. Benny Zulkarnaien, Sp. Rad(K); dan dr. Eric Daniel Tenda, DIC, Ph.D, Sp.PD, KP, FINASIM, FISQUA.


sumber :https://depok.tribunnews.com/2024/03/18/ketua-big-data-center-imeri-fkui-tegaskan-ai-tak-akan-gantikan-tenaga-kesehatan

Posting Komentar

0 Komentar