Kaltimtoday.co - PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen mendukung transisi energi menuju net zero emission dan pertumbuhan ekonomi di masa depan. Hal ini dibuktikan dengan strategi pemenuhan kebutuhan listrik melalui pemanfaatan berbagai Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan komitmen tersebut dalam forum Asia Pacific Energy Talks. Forum ini diselenggarakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) bersama pemangku kepentingan di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
"PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," kata Edwin, Senin (6/5/2024).
PLN IP tidak hanya memikirkan pemenuhan listrik saat ini, tetapi juga masa depan. Edwin menjelaskan bahwa korporasi telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.
"35 tahun dari sekarang beban akan sangat tinggi, jadi kami perlu melihat energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ujar Edwin.
Pengembangan EBT yang disiapkan PLN IP saat ini masih dalam tahap persiapan dan belum cocok diterapkan secara langsung. Penerapannya akan dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi agar realistis digunakan.
"Saat ini kami sudah mulai mengenalkan EBT hidro, panas bumi, nuklir dan cofiring amonia. Namun ini belum dapat digunakan sekarang, karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Jadi kami menunggu kematangan teknologi dan kemudian kami akan menggunakannya untuk menekan emisi karbon," ucap Edwin.
PLN Indonesia Power merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023 sebagai langkah awal mencapai target net zero emission.
"Melalui inisiatif ini kita genjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam RUPTL 2021 – 2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," kata Edwin.
Hijaunesia 2023 memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.
PLN IP akan mengakselerasi pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) akan dipercepat.
"Pembangunan pembangkit tersebut dengan proses paralel antara lain pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.
sumber : https://kaltimtoday.co/hijaunesia-2023-jadi-strategi-pln-indonesia-power-wujudkan-net-zero-emission-dan-pertumbuhan-ekonomi
0 Komentar