Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengaku akan mendukung pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN). Cara mengintensifkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan target 22 hari tanpa hujan di ibu kota baru.
Operasi ini sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengeluhkan kondisi cuaca yang menghambat pembangunan fasilitas IKN.
“Sejak 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 saat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, kejadian hujan terus terjadi di IKN. Kemudian setelah ada penerapan TMC, pada 14 Juni 2024 sampai 16 Juni 2024 praktis tidak ada hujan. Operasi TMC kali ini menargetkan 22 hari tanpa hujan sehingga pembangunan infrastruktur bisa optimal,” ujar Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam unggahan di akun Instagram resmi BMKG, dikutip Senin (15/7/2024).
Dwikorita tidak menampik bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Namun, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) – yang dapat memengaruhi pembentukan awan hujan di Indonesia bagian barat – sedang terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Samudra Hindia.
Berdasarkan data laporan BMKG dan pekerja di pembangunan Bandara Nusantara secara langsung, hanya 8 hari dari total 30 hari yang memiliki cuaca cerah di kawasan IKN. Dengan demikian, operasi TMC sangat mendesak untuk dilakukan demi melancarkan target pembangunan fasilitas bandara di IKN.
Lebih lanjut, Dwikorita menugaskan forecaster BMKG untuk terjun secara langsung ke lapangan dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait pembangunan fasilitas IKN agar dapat mengoptimalkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) serta durasi aktif kerja pembangunan fasilitas IKN.
“Harapannya, seluruh infrastruktur tersebut bisa segera selesai dan dapat digunakan secara fungsional sebelum pelaksanaan upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang,” ujarnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi membeberkan kendala dalam pembangunan Bandara di IKN disebabkan adanya guyuran hujan yang terjadi terus-menerus di wilayah Kalimantan Timur. Jika kondisi ini terus terjadi target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN pun berpotensi mundur dari rencana awal.
"Dari pembicaraan saat rapat dan pengalaman yang saya alami sendiri di lapangan, tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur di IKN adalah cuaca,” ujarnya dalam siaran resmi, dikutip Minggu (14/7/2024).
Spesifikasi Bandara di IKN yang Berstatus VVIP
Pada awalnya bandara IKN punya target rampung akhir bulan Juli 2024. Statusnya sebagai VVIP membuat penyediaan infrastruktur menjadi sorotan. Spesifikasi bandara IKN sendiri memiliki panjang landasan (runway) 3.000 x 45 meter.
Dengan demikian Bandara IKN akan mampu menjadi pendaratan pesawat berbadan besar (Wide Body). Lebih rinci Budi menyampaikan jenis Boeing 777-300 ER dan Airbus A380 bisa diakomodasi oleh bandara VVIP di IKN.
Bandara IKN mampu menampung kapasitas apron tiga pesawat berbadan besar, satu pesawat berbadan kecil (Narrow Body); atau tujuh pesawat berbadan kecil (Narrow Body); serta kapasitas helipad menampung tiga helikopter.
Terminal Bandara VVIP IKN berada di areal seluas lahan seluas 7000 m2 dengan kawasan VVIP sekitar 1500 m2. Target penyelesaian pembangunan bandara adalah satu tahun. Spesifikasi lain adalah hadirnya sejumlah fasilitas seperti Terminal VVIP, Terminal VIP, Parkir GSE, Pos Pemeriksaan Sisi Udara, Pos Jaga, Hanggar, Cargo, Catering, DPPU, Rumah Pompa, STP & WTP, Substation Power House.
Tambahan lain, Bengkel/GSE Maintenance, Bangunan Ibadah, Perkantoran, Gedung Karantina, Kantin, Rumah Dinas, TPS, Meteorologi, EOC, PKP PK, Power House, Gardu PLN, ATC Tower.
Desain terminal mengusung kearifan lokal dengan hadir nuansa Rumah Panjang, Burung Rangkok, dan lukisan garis lengkung khas Kalimantan.
Sumber: https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/43547/dukung-ikn-bmkg-mau-bikin-22-hari-tanpa-hujan-di-ibu-kota-baru/2
0 Komentar