Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi baru atau the new growth di Borneo, sebutan lain Pulau Kalimantan. Hal ini disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid di Jakarta, Senin (22/7/2024).
"Ini bagaimana interkoneksi ekonomi yang bisa dikembangkan di dalam Borneo sendiri. Dan kalau kita lihat, IKN itu bagian dari the new growth di Borneo itu sendiri, selain Indonesia," katanya.
Di Pulau Kalimantan sendiri, terdapat tiga negara. Yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Salah satu upaya Kadin dalam mendukung IKN adalah membuat Borneo Economic Community dalam pertemuan Borneo Business Roundtable pada 2023.
"IKN sudah menjadi bagian daripada apa yang harus kita lakukan bersama," kata Arsjad. "Karena itu adalah simbol daripada yang namanya bukan lagi Jawa-sentris, tapi Indonesia-sentris secara pembangunan," katanya.
Kehadiran IKN juga dapat mendorong berkembangnya ekonomi hijau atau green economy. Di mana di Pulau Kalimantan sendiri terdapat sumber daya ekonomi hijau yang melimpah.
"Seperti tenaga hidro dan memungkinkan pembangunan industri data center yang ramah lingkungan. Serta membuat Indonesia berpotensi untuk menjadi pengekspor hidrogen hijau," ujarnya.
"Jadi, lihat IKN itu bukan hanya sebagai IKN. Tapi bahwa pengembangan dari IKN itu berkembangnya terhadap green economy dan juga nantinya blue economy," ucap Arsjad.
"Jadi ini aspek yang memang kita dorong," kata Arsjad menambahkan. Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di mana, secara umum mengatur pemberian insentif untuk calon investor yang turut membangun layanan dan fasilitas di IKN. Pemerintah juga memberikan insentif dan fasilitas perizinan berusaha kepada pelaku usaha.
Sumber: https://rri.co.id/nasional/845734/ikn-dorong-pertumbuhan-ekonomi-baru-di-pulau-borneo
0 Komentar