Indonesia Makin Serius Garap Smart Green City, Ini Buktinya

 


Penerapan smart green city jadi tren yang banyak diterapkan kota-kota dunia tak terkecuali di Indonesia. Ini penting untuk mendorong pembangunan yang tak hanya berfokus pada penguatan ekonomi tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Untuk mencapai cita-cita menciptakan smart green city, kota-kota di Indonesia perlu memenuhi beberapa syarat yang mencakup aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan tata kelola. Salah satu upaya nyata yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan sistem transportasi yang efisien dan ramah lingkungan, seperti bus listrik, kereta ringan, dan jalur sepeda. Mendorong penggunaan kendaraan listrik dan hibrida.

Namun, hal itu tak bisa dilakukan secara parsial. Dalam hal penataan kota, penerapan smart mobility dalam smart green city membutuhkan upaya yang lebih holistik dalam rangka penyediaan ekosistem kendaraan listrik yang lebih luas. Salah satunya adalah penyediaan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik yang mudah diakses.

Hal itu salah satunya seperti yang dilakukan Utomo Charge+ bersama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan mengembangkan super electric mobility hub pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan 60 gun charging station.

Kesepakatan kerjasama ini ditandatangani oleh Managing Director Utomo Charge+, Anthony Utomo, bersama dengan Direktur Utama PT. KITB, Ngurah Wirawan, di sela-sela acara "GBC Commercial Launch: Empowering Sustainable Industrial Excellence" yang diadakan oleh PT. KITB di Jakarta hari ini.

Managing Director Utomo Charge+, Anthony Utomo menjelaskan jika super electric mobility hub merupakan pusat pengisian daya EV pertama dan terbesar di Indonesia. Dengan dilengkapi 60 gun menggunakan kemampuan ultra fast charging, SPKLU ini mampu menampung berbagai jenis EV dari kendaraan listrik, bus komersial listrik, hingga truk listrik. Nantinya, akan dibangun 60 SPKLU secara bertahap pada super electric mobility hub.

"Kendaraan komersial berbasis listrik memiliki peluang sumbangsih dekarbonisasi yang besar bagi sektor industri. Emisi karbon yang rendah dari kendaraan ini menjadikan daya saingnya semakin tinggi. Kami bangga dapat mendorong perkembangan ekonomi rendah karbon di kawasan industri ini melalui pembangunan super electric mobility hub. Upaya ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi industri, tetapi juga menciptakan akses infrastruktur moda transportasi umum yang bersih dan berkelanjutan di sepanjang jalur Jakarta - Semarang," ucap Anthony.

Anthony juga mengatakan, hadirnya super electric mobility hub di kawasan KITB merupakan langkah besar dalam upaya mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target energi bersih.

"Kami optimis kehadiran super electric mobility hub ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para pengguna EV, tetapi juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk membangun 32.000 unit SPKLU hingga tahun 2030, yang bertujuan untuk mengakomodasi potensi 2,2 juta unit kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat yang diprediksikan akan beredar di Indonesia pada tahun tersebut," ujar Anthony.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT. KITB, Indri Septa Respati mengatakan, jika super electric mobility hub akan menjadi ikon baru mobilitas ramah lingkungan di Indonesia. Adapun, kerjasama ini merupakan wujud komitmen PT. KITB untuk mendukung pembangunan ekosistem EV yang tangguh dan berkelanjutan di Indonesia.

"KITB merupakan kawasan industri terdepan di Indonesia dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Utomo Charge+ sebagai mitra kluster komersial pertama di KITB untuk mempercepat transisi ke era mobilitas ramah lingkungan di Indonesia. Maka dari itu kami mempercayakan Utomo Charge+ sebagai mitra kami untuk bersama-sama mendorong inisiatif hijau dan berkelanjutan di Indonesia dengan menyediakan infrastruktur pengisian daya yang handal di kawasan KITB," ucap Indri.

Rencananya, pembangunan super electric mobility hub ini akan mulai dibangun pada kuartal ke-4 tahun 2024 dan diharapkan selesai pada kuartal ke-2 tahun 2025.



Sumber: https://www.detik.com/properti/berita/d-7449357/indonesia-makin-serius-garap-smart-green-city-ini-buktinya

Posting Komentar

0 Komentar