Kota Cimahi menasbihkan diri sebagai kota berbasis smart city sebagai solusi kolaboratif untuk menyelesaikan segala permasalahan yang muncul ke permukaan.
Mundur ke belakang, master plan pendekatan smart city di Kota Cimahi dimulai pada tahun 2018. Lalu setahun setelahnya mulai diterapkan secara bertahap sembari terus dievaluasi.
Pendekatan smart city di Kota Cimahi, sejalan dengan program yang digagas pemerintah. Selaras juga dengan visi dan misi kepala daerah yang menjabat.
Mundur ke belakang, master plan pendekatan smart city di Kota Cimahi dimulai pada tahun 2018. Lalu setahun setelahnya mulai diterapkan secara bertahap sembari terus dievaluasi.
"Jadi smart city ini menjadi inovasi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan secara kolaboratif," kata Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi.
Setiap tahunnya, pemerintah tingkat provinsi hingga pusat selalu melakukan evaluasi bagaimana smart city ini bisa berjalan dan bermanfaat untuk masyarakat serta penyelenggaraan pemerintahan.
Misalnya evaluasi Capaian Indeks SPBE dan Cimahi Smart City untuk pelayanan publik (kecepatan, kemudahan, transparansi, kualitas, dan digitalisasi pelayanan publik).
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Cimahi di tahun 2022, menempati peringkat 7 dengan indeks 3,09 (predikat baik). Sementara Improvement Implementasi Smart City tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2022, Kota Cimahi menduduki peringkat dua dengan nilai final 3,48, tingkat improvement 0.
Kesimpulannya, berdasarkan surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika nomor: B-1003/DJAI/AI.01.04/12/2022 tanggal 5 Desember 2022, Kota Cimahi menduduki peringkat 2 tingkat Improvement Implementasi Smart City Provinsi Jawa Barat tahun 2022
Di tahun 2023, hasil evaluasi SPBE se-Jawa Barat, Kota Cimahi menduduki peringkat 3 dengan indeks 4,02 (predikat sangat baik). Lalu Improvement Implementasi Smart City tingkat Jawa Barat dan Nasional tahun 2023, Kota Cimahi menduduki peringkat 2 dengan nilai final 3,51 (tingkat improvement +0,03).
Kesimpulannya, berdasarkan surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika nomor: B-1384/DJAI/AI.01.04/12/2023 tanggal 4 Desember 2023, Kota Cimahi menduduki peringkat ke-2 tingkat Improvement Implementasi Smart City Provinsi Jawa Barat tahun 2023.
Di tahun yang sama, Kota Cimahi menduduki peringkat 4 penilaian reguler Implementasi Smart City Nasional. Lalu peringkat 11 penilaian reguler, KPPN, dan IKN Implementasi Smart City Nasional
Pemerintah Kota Cimahi sudah menyusun master plan Smart City tahun 2023 - 2026. Ada 6 misi yang bakal diwujudkan. Misi 1, mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat berakhlak mulia, berbudaya, menerapkan ilmu dan teknologi, memiliki jejaring sosial, produktif, dan unggul. Misi 2, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Misi 3, meningkatkan perekonomian yang berdaya saing serta berbasis inovasi daerah. Misi 4, mewujudkan keserasian pembangunan yang berkeadilan. Misi 5, mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Adapun infrastruktur pendukung (infrastruktur fisik, sosial, dan digital) penerapan Smart City itu meliputi gedung MPP, Gedung Cimahi Technopark, jaringan FO, Stadion Sangkuriang, Alun-alun, Gedung BITC, Cimahi Command Center, portal layanan dengan Single Sign On (SSO), Taman Alutsista, dan Taman Kartini
Mengenal 6 Dimensi Smart City Cimahi
Smart City di Kota Cimahi, memiliki enam dimensi yang mencakup segala lini. Mulai dari pelayanan dasar untuk masyarakat hingga efektivitas penyelenggaraan pemerintahan
1. Smart Governance
Dimensi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola dan tata pamong pemerintahan daerah yang efektif, efisien, komunikatif, dan terus melakukan peningkatan kerja birokrasi melalui inovasi dan adopsi teknologi yang terpadu.
Tujuan dari dimensi Smart Governance yakni, meningkatkan kinerja pelayanan publik, manajemen birokrasi yang efisien, serta efisiensi kebijakan publik
Adapun implementasi Smart Governance meliputi Polakami Cimahi Campernik Digital - Berbasis SSO Portal Layanan Publik Kota Cimahi. 112 Call Center Cimahi Campernik. Serta Akupinter, aplikasi urusan kepegawaian terintegrasi yang menyediakan satu portal aplikasi kepegawaian yang memudahkan ASN mengakses seluruh aplikasi/layanan kepegawaian dengan akses SSO aplikasi kepegawaian.
2. Smart Branding
Dimensi ini bertujuan untuk meningkatkan brand value yang akan mendorong aktivitas perekonomian dan pengembangan kehidupan sosial dan budaya lokal yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
Output dari Smart Branding yakni membangun ekosistem pariwisata, membangun daya saing bisnis, hingga penataan wajah kota
Implementasi dari Smart Branding meliputi Eco Wisata Cimahi Campernik, City Branding Campernik, kemudian Cimahi Menari sebagai upaya mempromosikan budaya tradisional dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan warisan budaya termasuk melalui pendidikan kepada generasi muda
3. Smart Economy
Dimensi ini bertujuan mewujudkan ekosistem yang mendukung aktivitas masyarakat yang selaras dengan sektor ekonomi unggulan daerah yang adaptif terhadap perubahan di era informasi saat ini.
Output dari Smart Economy ini yakni penataan industri primer, sekunder, dan tersier. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membangun ekosistem keuangan
Implementasinya meliputi Gertam Parti (Gerakan Tanam Cepat Panen Hortikultura), Pangsi (gerakan pangan segar cimahi), Cimahi Maker space, hingga Bidik Co Space Cimahi (Bisnis Digital Creative di Co-Working Space Cimahi)
4. Smart Living
Dimensi ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak tinggal, nyaman, dan efisien bagi semua masyarakat Kota Cimahi.
Outputnya yakni Harmonisasi lingkungan yang nyaman, menjamin fasilitas dan pelayanan kesehatan, serta membangun transportasi dan logistik
Implementasi dari dimensi Smart Living ialah Griya Plus salah satunya pengembangan taman kawasan Alun-alun Cimahi.
5. Smart Environment
Dimensi ini bertujuan untuk mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik bertanggungjawab dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Cimahi.
Outputnya yakni perlindungan lingkungan, tata kelola sampah dan limbah, hingga kemampuan untuk membangun daya saing energi yang berkelanjutan
Adapun implementasi dari dimensi Smart Environment itu meliputi Grak Ompimpah (Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah). Tepung Grak Ompimpah (Teknologi Pendukung Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah). Dan Pentas Bank Sampah (Peningkatan Kapasitas Bank Sampah).
6. Smart Society
Dimensi ini bertujuan untuk mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy yang tinggi
Outputnya yakni membangun masyarakat cerdas, membangun sistem edukasi, serta menjamin keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara implementasi dari dimensi tersebut yakni KIM Cimahi Campernik (Kelompok Informasi Masyarakat), Cimahi Inovathon Days, serta Geliat Adminduk (Gerakan Literasi Digital Adminduk).
Sumber: https://www.detik.com/jabar/berita/d-7441801/smart-city-cimahi-solusi-kolaboratif-tuntaskan-permasalahan-kota
0 Komentar