Dilansir dari Jurnal Universitas Bhayangkara Surabaya dengan judul Smart City: Upaya Pembangunan Kota Surabaya, yang ditulis Laili Dwi Agustina, Nur Fitri Ana Melati, Febian Ragil Prawesti, dan Fierda Nurany, Smart City merupakan serangkaian upaya inovatif untuk mengatasi berbagai masalah serta meningkatkan kualitas hidup warganya.
Smart City didefinisikan sebagai konsep kota cerdas yang mampu mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Beberapa program unggulannya seperti pengembangan aplikasi pengaduan masyarakat, sistem informasi transportasi, dan pemantauan kualitas udara. Smart City mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan kota.
Jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berjudul Perbandingan Implementasi Smart City di Indonesia: Studi Kasus: Perbandingan Smart People di Kota Surabaya dan Kota Malang, yang ditulis Dyah Ratna Pramesti, Aulia Nur Kasiwi, dan Eko Priyo Purnomo menyebut, pembangunan kota berbasis Smart City tidak hanya satu arah.
Pemkot Surabaya juga berupaya memberikan stimulus kepada masyarakat agar dapat bersinergi dalam pengembangan sumber daya manusia menuju masyarakat cerdas (smart people). Harapannya, masyarakat tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara optimal.
Inovasi Kota Surabaya Menjadi Smart City
Seperti dirangkum dari jurnal Universitas Jember yang berjudul Strategi Pembangunan Smart City dan Tantangannya bagi Masyarakat Kota, yang ditulis Chandra Eko Wahyudi Utomo dan Mochamad Hariadi, Smart City telah diterapkan di berbagai kota di dunia, dan terbukti efektif dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan cepat.
Penerapan Smart City di Indonesia sudah lama berjalan dan memberikan dampak keberhasilan yang baik dalam lima tahun terakhir, salah satunya Surabaya. Kota Pahlawan telah meraih berbagai penghargaan, yang menunjukkan kontribusi positif dalam pembangunan tata ruang dan manajemen kota yang berkelanjutan.
Surabaya telah mengambil langkah awal dalam mewujudkan konsep Smart City. Ada enam parameter sehingga sebuah kota menjadi Smart City, seperti dilansir dari jurnal Universitas Islam Syekh Yusuf berjudul Implementasi Kota Pintar (Smart City) di Kota Surabaya, yang ditulis Dini Amalia, Nanda Nesya, dan Maulanan Tyrta.
Keenam indikator itu meliputi Smart Governance, Smart branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, Smart Environtment. Berikut inovasi yang dilakukan Kota Surabaya pada masing-masing indikator hingga menjadi Smart City.
1. Smart Governance
Smart Governance adalah landasan utama dari konsep Smart City, berfungsi sebagai motor penggerak yang memastikan berjalannya seluruh elemen dalam Smart City. Implementasi Smart Governance meliputi tiga aspek utama, yaitu kebijakan publik, tata kelola birokrasi, dan layanan publik. Selain itu, untuk mendukung layanan kepada masyarakat, aplikasi digunakan secara optimal, termasuk Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Terpadu (Sipaku), yang dirancang untuk mempermudah akses layanan administrasi bagi warga.
Dilansir dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sistem e-government yang diterapkan di Surabaya mencakup pengelolaan keuangan daerah, kepegawaian, pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan sistem siaga bencana. Pengelolaan tersebut melalui berbagai aplikasi, seperti e-SDM untuk kepegawaian, e-Permit untuk perizinan usaha, e-Education untuk pendidikan, dan e-Health untuk layanan kesehatan, di mana seluruh proses birokrasi dan pelayanan publik diintegrasikan dan automatisasi.
Hal ini mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintahan secara online, mulai dari pendaftaran hingga penerimaan hasil layanan. Selain itu, Pemkot Surabaya juga memperkenalkan Command Center Sistem Siaga Bencana yang dilengkapi dengan lebih dari 2.000 CCTV untuk memantau kota secara real-time.
Masyarakat dapat melaporkan keadaan darurat melalui nomor telepon 112, dengan tim yang siap siaga 24 jam. Inisiatif ini menciptakan layanan pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta mendukung terciptanya sistem tata kelola pemerintahan yang ideal di kota Surabaya.
2. Smart Branding
Smart branding adalah elemen kunci kedua dalam konsep Smart City. Tujuan utamanya adalah mempromosikan nilai suatu kota atau wilayah kepada penduduk, wisatawan, serta para pelaku bisnis. Proses branding ini harus difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu sektor pariwisata, bisnis, dan citra daerah.
Inovasi dalam memasarkan wilayah menjadi tantangan dalam pembangunan, sehingga diperlukan pengembangan ketiga unsur tersebut untuk meningkatkan daya saing daerah, yakni melalui sektor pariwisata, pengembangan bisnis, dan penguatan citra kota. Penerapan Smart Branding yang dilakukan dapat meningkatkan daya saing wilayah melalui penataan estetika kota dan promosi potensi daerah, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
3. Smart Economy
Salah satu tanggung jawab utama kota adalah menciptakan sistem ekonomi yang cerdas dengan membangun ekosistem industri yang tepat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menyediakan infrastruktur transaksi yang mudah diakses. Akses informasi yang lebih luas telah membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dengan biaya operasional yang lebih efisien.
Penerapan Smart Economy membawa Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Indonesia Digital Economy Award kategori kota pada tahun 2019. Penghargaan ini menunjukkan bahwa perekonomian di Surabaya telah berkembang secara inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi.
4. Smart Living
Smart Living menggambarkan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan layak bagi masyarakat. Elemen kunci dalam Smart Living adalah terciptanya keseimbangan dalam kehidupan sosial, yang tercermin melalui pengelolaan permukiman, fasilitas komersial, serta sarana rekreasi bagi masyarakat.
Kota Surabaya unggul dalam kategori Smart Living berkat berbagai fasilitas pendidikan dan layanan penting lainnya, seperti sistem penerimaan siswa baru secara online, portal pariwisata, pemantauan lalu lintas dengan CCTV, pusat manajemen lalu lintas, akses wifi gratis di area publik, hingga layanan sekolah online. Semua ini mencerminkan komitmen kota dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi warganya.
5. Smart Society
Smart Society adalah konsep di mana interaksi masyarakat terjalin antara individu, sosial, dan digital, dengan akses yang merata terhadap pendidikan digital. Setiap warga harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang didukung teknologi, sementara pemerintah bertanggung jawab dalam menjamin keselamatan serta perlindungan dari risiko bencana. Salah satu tujuan utama Smart Society adalah menciptakan ekosistem belajar yang efisien, di mana pendidikan formal dan non-formal saling mendukung, memberikan akses pendidikan yang luas, termasuk untuk masyarakat penyandang disabilitas.
Untuk mewujudkan Smart Society, berbagai platform edukasi seperti smart school, smart campus, smart pesantren, dan program pelatihan digital terus dikembangkan. Di Surabaya, inisiatif ini juga terlihat dalam penerapan Kampus Merdeka yang mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang inklusif dan terhubung dengan teknologi, membantu masyarakat mengakses pendidikan berkualitas di berbagai tingkat.
6. Smart Enviroment
Smart environment mencerminkan komitmen sebuah kota atau daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah, serta penggunaan energi yang efisien. Semua inisiatif ini bertujuan untuk mendukung keberlangsungan ekosistem secara keseluruhan. Pada kategori Smart Environment, Kota Surabaya telah menerapkan berbagai teknologi canggih, seperti sistem peringatan dini bencana, sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi informasi, dan monitoring kualitas air menggunakan TI.
Seiring berjalannya waktu, Kota Surabaya telah memberikan kontribusi hingga tingkat internasional melalui daya tarik fisik kotanya, peluang ekonomi dan pendidikan, kualitas hidup, serta keterbukaan masyarakat. Semua ini diperkuat dengan adanya inovasi dalam konsep Smart City, terutama dalam bidang Smart Governance, Smart Environment, Smart Economy, hingga Smart Living.
Oleh karena itu, inisiatif smart city dan upaya branding Kota Surabaya dapat dikatakan berjalan beriringan, karena keduanya saling mempengaruhi. Inovasi-inovasi tersebut telah berhasil membangun citra positif Surabaya di mata masyarakat, meskipun masih ada beberapa aspek yang memerlukan pengembangan lebih lanjut.
Surabaya telah memimpin jalan, namun perjalanan menuju transformasi digital yang merata di Jawa Timur masih panjang. Diperlukan komitmen, kerja sama, dan inovasi dari semua pihak agar visi Smart City tidak hanya menjadi jargon, tetapi dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
Sumber: https://www.detik.com/jatim/berita/d-7559685/deretab-inovasi-yang-membawa-kota-surabaya-jadi-smart-city
0 Komentar