Kota Padang tengah menghadapi transformasi besar dalam upaya mewujudkan konsep smart city dan kota sehat, sejalan dengan tren global.
Perubahan ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat, cerdas, dan sinergis antara walikota dan seluruh jajarannya. Komitmen ini tidak hanya akan mempercepat perkembangan kota, tetapi juga fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kepemimpinan yang solid diperlukan untuk mendorong setiap perangkat daerah bekerja kreatif dan inovatif dalam melaksanakan program prioritas,” jelas Fadly Amran dalam diskusi di kediamannya.
Pendekatan money follow program menjadi dasar kebijakan pembangunan yang menekankan kinerja dan prioritas program unggulan.
Menurut Fadly, prinsip ini memerlukan kreativitas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengelola dan memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tantangan ini kian terasa ketika PAD Kota Padang tahun 2023 gagal mencapai target Rp1 triliun, dengan hanya terealisasi sebesar Rp706,8 miliar. “Ada kekurangan sebesar Rp293,2 miliar, menyebabkan APBD kita mengalami defisit,” tambahnya.
Fadly juga menekankan pentingnya dorongan dari pimpinan untuk OPD dalam menemukan cara kreatif meningkatkan PAD.
Tanpa upaya ini, Fadly khawatir kota tidak akan mampu mendanai program pembangunan dan pelayanan publik dengan maksimal.
“APBD yang hanya digunakan untuk belanja rutin tidak cukup untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang lebih luas,” ungkapnya.
Fadly mengakui bahwa kondisi defisit APBD telah menjadi perhatian publik, terutama karena berdampak pada fungsi pemerintahan di berbagai sektor.
Beberapa isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan, infrastruktur dasar, dan penanggulangan banjir menjadi tantangan yang harus segera ditangani.
Beberapa media telah menyoroti persoalan serius di Kota Padang, termasuk masalah pendidikan. Misalnya, laporan CNN Indonesia pada Desember 2022 mengenai siswa yang tidak dapat mengikuti ujian karena tidak mampu membeli seragam.
Selain itu, Langgam.id pada Agustus 2022 mengungkapkan ketidakpuasan Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) yang kecewa karena tidak diangkat menjadi ASN akibat kegagalan pemerintah kota.
Masalah kesehatan pun menjadi sorotan, khususnya peningkatan angka stunting. Data dari Harian Padang Ekspres menunjukkan bahwa pada November 2023 terdapat 1.268 anak yang terindikasi stunting, dan angka ini naik menjadi 1.569 pada Juli 2024, menurut Langgam.id.
Sumber:https://padek.jawapos.com/rakyat-memilih/2365125964/fokus-fadly-amran-atasi-defisit-apbd-transformasi-smart-city-hingga-banjir-di-kota-padang
0 Komentar