Pemkab Majalengka Buat Gebrakan Baru Diberinama 'Literasi Cerdas Orang Majalengka' Ini Alasannya

 


Pemkab Majalengka dan Dinas Pendidikan (Disdik) Majalengka terus berupaya dalam membuat terobosan dan gebrakan baru supaya masyarakat gemar membaca dimulai sejak dini yang diberi nama 'Gerakan Literasi Cerdas Orang Majalengka' yang bertempat di Gedung Aula Disdik Majalengka, hari Rabu 11 September 2024. 

Literasi adalah kegiatan dalam hal untuk membaca, menulis, melihat, mendengar, memahami yang berdampak pada tingkat kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan.  

"Literasi itu kan kegiatan dalam membaca, menulis, melihat, mendengar, memahami. Kan jenis macamnya banyak sekali, ada literasi untuk membaca, lumerik, budaya, termasuk juga literasi keuangan, " kata Dedi Supandi ditemui awak media, Rabu 11 September 2024.

"Hari ini kegiatanya kita namakan dengan Gerakan Literasi Cerdas Orang Majalengka, "ujar dia menambahkan.

  Kenapa gerakan literasi ini sangat begitu diperlukan? karena berdasarkan hasil survei mengatakan, bahwa orang Indonesia ini literasi kurang.

 Perbandingannya 1:1000, jadi dari 1000 hanya satu orang yang rajin membaca. Padahal, dengan selalu gemar membaca akan berdampak kepada posisi kemampuan ilmu pengetahuan dan sebagainya. 

 "Nah, hari ini akan disimulasikan gemar membaca terhadap anak-anak pelajar di sekolah dan diskusi. Jadi saya berharap bukan hanya ditujukan kepada anak-anak sekolah. 

Tapi juga keseluruh masyarakat, termasuk masyarakat yang ada di desa, " ujarnya. 

Dedi menjelaskan, yang diperlukan dalam menumbuhkan gemar membaca sarana di sekolah pun harus ada, termasuk juga di desa-desa. 

Lalu ia mengatakan, dalam menunjang sarana-prasarana gemar membaca perlu juga disampaikan mengenai tagline (slogan) literasinya. 

 "Misalnya, pada hari Senin tentang literasi wawasan kebangsaan, Selasa digital keuangan, Rabu lingkungan hidup dan antikorupsi, Kamis budaya, nanti akan dibuatkan jadwal seperti itu, " tegasnya. 

Kendati demikian ia mengungkapkan, kalau ke desa-desa sebenarnya literasi juklisnya sudah ada di dana desa semuanya sudah tercantum disana, Pemkab Majalengka tinggal membuat kotak atau pojok-pojok baca. 

 Literasi itu, ada literasi membaca, menulis, melihat, mendengar, berbicara. Itu adalah bagian literasi cuman kalau membaca itu merupakan sumber ilmu pengetahuannya untuk bisa mengembangkan membaca, menulis termasuk berbicara.  

"Cuman, kita perlu mendesain pojok baca kita buat yang lebih menarik di masyarakat, sehingga masyarakat pun tertarik untuk membaca dengan dibuat tagline hari-hari, " tandasnya.

 Sumber: https://jabar.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-3658552041/pemkab-majalengka-buat-gebrakan-baru-diberinama-literasi-cerdas-orang-majalengka-ini-alasannya?page=all



Posting Komentar

0 Komentar