Wujudkan Smart City, Pemkot Kendalikan Layanan Publik hingga Lalu Lintas Gunakan Teknologi

 

Kota Jogja terus mengembangkan diri untuk mencapai predikat Smart City. Salah satu implementasinya adalah pemanfaatan teknologi informasi pada berbagai pelayanan public, termasuk juga dalam pengendalian arus lalu lintas di Jogja.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja Agus Tri Haryono menuturkan melalui konsep Smart City, Pemkot Jogja berhasil memangkas atau menyederhanakan alur pelayanan publik melalui Super App Jogja Smart Service (JSS).

Tak hanya untuk pelayanan publik, tapi JSS juga bisa diakses oleh pegawai internal Pemkot Jogja untuk berbagai urusan kepegawaian.

Dia menyebut berbagai pelayanan publik bisa diakses melalui aplikasi itu. Mulai dari yang berkaitan dengan layanan kependudukan, informasi tata ruang, pendaftaran uji kendaraan, free hotspot, hingga akses CCTV di Kota Jogja yang bisa diakses secara real time melalui Aplikasi JSS.

Agus menyebut layanan di dalam JSS itu juga terintegrasi dengan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang ada di dalam lingkungan Balai Kota Jogja.

"Difasilitasi dengan adanya MPP dengan konsep menggabungkan berbagai jenis pelayanan pada satu tempat. Dan mulai tahun 2023 (MPP) dilengkapi drive thru cetak KTP Elektronik," ujar Agus saat dikonfirmasi, Minggu (15/9/2024).

Sejauh ini, konsep Smart City tak hanya diterapkan pada pelayanan publik. Agus mengatakan, program rencana strategi perangkat daerah yang memuat berbagai program kegiatan juga dijalankan dengan menerapkan prinsip Smart City.

Salah satunya diterapkan untuk urusan manajemen lalu lintas. Agus menyebut, pihaknya memanfaatkan Area Traffic Control System (ATCS) yang ada di Dinas Perhubungan.

Sistem ini memungkinkan adanya pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi dengan mempertimbangkan kepadatan lalu lintas pada waktu tertentu.

ATCS menjadikan upaya pengendalian lalu lintas jadi efektif. Sebab, bisa dilakukan tanpa mengerahkan banyak personel di lapangan.

Ketika suatu simpang terjadi antrean panjang, maka durasi lampu hijau akan ditambah dan diatur dari control room di Dinas Perhubungan Kota Jogja. Sejauh ini, ATCS sudah terpasang di 38 simpang di Kota Jogja.

"Selain ATCS, ada juga pemasangan car priority pada simpang dengan Apill (alat pemberi isyarat lalu lintas) untuk memberikan prioritas pada kendaraan pemadam kebakaran dan ambulans agar tidak terjebak antrean di simpang. Apillnya akan bergerak sendiri, akan secara otomatis, sehingga ambulans dan pemadan kebakaran bisa melintas," jelasnya.

Implementasi Sektor Wisata

Tak hanya dari sisi manajemen lalu lintas, Smart City juga diimplementasikan dalam sektor pariwisata. Ini diwujudkan dengan mengangjat kegiatan branding kawasan wisata. Salah satunya adalah Kampung Wisata Purbayan yang beberapa waktu lalu berhasil menempati Juara 2 dalam Ajang Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digawangi oleh Kemenparekraf.

Smart City di sektor pariwisata ini juga diterapkan dengan berbagai even festival budaya. Misalnya, Wayang Jogja Night Carnival yang merupakan wadah tampilnya potensi budaya dari 14 kemantren di Kota Jogja. "Ada juga event Jogja Cross Culture (JCC) yang rutin diadakan setiap tahun," tutur Agus.

Dia menambahkan, Smart City juga diterapkan pada upaya penataan permukiman. Ini dilakukan dengan menata kawasan permukiman dengan konsep Mundur, Munggah, Madhep Kali (M3K) serta land consolidation. "Saat ini sedang dilakukan pada Kelurahan Terban," ujarnya.

Agus menjelaskan, implementasi Smart Service di Kota Jogja didukung dengam berbagai infrastruktur yang ada. Mulai dari infrastruktur fisik yang meliputi jaringan, jalan, jembatan, hingga pedestrian. Ada juga infrastruktur sosial seperti pasar, ruang terbuka hijau publik, dan free hotspot yang tersebar di seluruh wilayah di Kota Jogja.

Di sisi lain, ada juga infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi berupa data center, server, dan sumber daya manusia yang memadai.

"Masterplan Smart City itu satu visi dengan penekanan pada layanan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan partisipatif yang dikelola secara terintegrasi, berkelanjutan dan merujuk pada isu-isu strategis," ungkapnya.

Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/09/15/510/1188267/wujudkan-smart-city-pemkot-kendalikan-layanan-publik-hingga-lalu-lintas-gunakan-teknologi

Posting Komentar

0 Komentar