Bahas Pilkada Sulsel, LKPP Minta Masyarakat Objektif dan Tidak Jadi Penonton

 


MAKASSAR – Konsultan Politik PT. Duta Politik Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Kerjasama Penelitian Publik ( LKPP), Makassar menggelar diskusi bertema ‘Membaca Peluang dan Tantangan Calon Kepala Daerah di Sulawesi Selatan’.
Diskusi digelar di Warkop Abangda Jalan Hertasning, Kota Makasaar, Selasa (15/10/2024) ini menyongsong Pilkada Serentak 27 Nopember 2024 termasuk 24 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan.
CEO PT. Duta Politik Indonesia, Dedi Alamsyah, menyoroti beberapa daerah di Sulsel menjadi daerah zona merah dalam hal potensi kericuhan. Disebut daerah tersebut yakni Kota Palopo, Toraja, Bone, Luwu Timur, Makassar, Sidrap, Gowa, Takalar.
“Ada sejumlah daerah berpotensi ricuh seperti Kota Palopo yang diketahui punya sejarah kelam, saat pilkada lalu. Kala itu terjadi pembakaran Kantor Walikota Palopo,” ungkap Pria yang santer disapa Abangda yang juga Narasumber dalam diskusi ini. Selain masalah potensi kerawanan pada diskusi ini, Bang Dedi juga banyak membahas tentang politik dinasti dalam Pilkada Sulsel.
Sementar itu, Direktur Lembaga Kerja Penelitian Publik ( LKPP) Kota Makassar, Andi Sri Wulandari, lebih banyak menaruh perhatian pada Issu Gender yang diketahui semakin banyaknya calon Perempuan yang turut jadi kontestan pada Pilkada.
Andi Sri Wulandari mengungkapkan bahwa pilkada di Sulsel terdapat belasan perempuan yang turut meramaikan perhelatan panggung demokrasi kepala daerah. ” Ada 19 Perempuan yang bertarung memperebutkan Jabatan, baik itu sebagai Calon Bupati/walikota, maupun Calon Wakil Bupati/ Walikota,” kata Narasumber diskusi ini.
Menurut Andi Sri Wulandari hal yang sangat Positif dari Sisi kesetaraan Gender, akan semakin tingginya jumlah Perempuan yang ikut terlibat menjadi Calon Pejabat Publik. Selain menyoroti tingkat partisipasi Perempuan pada Pilkada kali ini khususnya di Sulawesi Selatan.
Direktur LKPP menekankan pentingnya seluruh masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam pilkada ini, “Kita harus menjadi subjek dalam pilkada ini. Jangan jadi Penonton, karena momentum ini hanya sekali dalam 5 tahun,” imbuhnya.
Diketahui diskusi terbatas yang dilaksanakan di Warkop Abangda, Jalan Hertasning ini, dihadiri sekitar 20 Orang dan mereka terdiri dari Para Aktifis Politik dan awak Media Kota Makassar. (*)
Sumber: https://menitindonesia.com/2024/10/16/bahas-pilkada-sulsel-lkpp-minta-masyarakat-objektif-dan-tidak-jadi-penonton/

Posting Komentar

0 Komentar