Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat melaksanakan kegiatan evaluasi implementasi program Kota Cerdas atau Smart City.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya Pemkab Bandung Barat guna mencapai visi sebagai daerah berinovasi menuju masyarakat berwawasan digital.
Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan mengatakan, kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk menilai pencapaian program smart city di 241 kota/kabupaten yang dipilih selama periode 2017–2024 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Berdasarkan hasil evaluasi implementasi smart city tahap II tersebut Bandung Barat berhasil menunjukkan perkembangan positif,” kata Yoppie di Ngamprah, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, dalam kegiatan evaluasi tersebut, penilaian dilakukan langsung oleh akademisi eksternal. Sejauh ini lanjut Yoppie, Bandung Barat menunjukkan kemajuan melalui berbagai inovasi “quick win” dalam enam pilar utama yang berhasil diterapkan hingga tahun 2024.
“Keberhasilan Bandung Barat dalam mengimplementasikan inovasi ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penggunaan teknologi,” katanya.
“Program evaluasi dari Kementerian Kominfo diharapkan mampu membantu Bandung Barat dalam mengidentifikasi area yang masih perlu ditingkatkan serta memperkokoh peran daerah sebagai kota cerdas,” sambungnya.
Ia berharap, keberhasilan Kabupaten Bandung Barat dalam menerapkan implementasi smart city di wilayahnya dapat menjadi motivasi Kabupaten/Kota lain melakukan hal serupa.
“Bandung Barat berharap dapat menjadi contoh sukses penerapan smart city bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia, mendukung kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan di era digital,” tandasnya.
Berikut Inovasi “Quick Win” di Enam Pilar Smart City Bandung Barat
1. Smart Branding: Visit KBB
Melalui program Visit KBB, Bandung Barat berhasil meningkatkan visibilitas daerah sebagai destinasi wisata. Dengan inovasi ini, Bandung Barat memperoleh 11.600 pengikut di Instagram, memudahkan wisatawan mendapatkan informasi tentang objek wisata, acara, dan atraksi di Kabupaten Bandung Barat. Program ini memberikan dampak positif dalam mempromosikan potensi daerah dan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
2. Smart Economy: BA QRIS
Untuk mempermudah transaksi non-tunai dan digital di masyarakat, Bandung Barat meluncurkan program BA QRIS di Pasar Tagog. Inovasi ini memungkinkan pengunjung pasar melakukan transaksi secara cashless, mengurangi penggunaan uang tunai, dan mendorong inklusi keuangan di tengah masyarakat. Program ini membantu para pedagang dan pengunjung pasar bertransaksi lebih efisien dan aman di era digital.
3. Smart Environment: Gowes for Trees
Sebagai bagian dari program keberlanjutan, Gowes for Trees diperkenalkan untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor serta merehabilitasi lahan kritis di wilayah Bandung Barat. Melalui program ini, Bandung Barat menanam 500 bibit tanaman yang berfungsi untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan yang rusak dan membantu penyerapan emisi karbon. Program ini juga mendorong siswa untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi ramah lingkungan dan sambil menanam tanaman.
4. Smart Governance: IKD Goes to Campus
Inovasi dalam bidang kependudukan juga dikembangkan melalui IKD Goes to Campus. Melalui program ini, sebanyak 40.034 (9,82%) warga Kabupaten Bandung Barat mendapatkan dokumen kependudukan, terutama saat blangko KTP-El tidak tersedia. Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, namun juga mendorong kepemilikan dokumen penting secara digital.
5. Smart Living: GOBANG (Go Obat Lembang)
Program GOBANG telah memberikan manfaat bagi warga dengan menyediakan layanan pengantaran obat secara gratis ke rumah pasien yang berdomisili di wilayah RSUD Lembang. Dengan adanya program ini, sebanyak 1.184 pasien dapat menerima obat langsung di rumah, mengurangi antrean di rumah sakit serta mengurangi risiko penularan penyakit menular di ruang tunggu.
6. Smart Society: SIMPOLPRAJA-KBB
Bandung Barat juga mengembangkan inovasi aplikasi SIMPOLPRAJA-KBB untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan di wilayahnya. Program ini melibatkan pelatihan bagi internal Aparatur Polisi Pamong Praja (PolPP), Satgas Linmas di 16 kecamatan, dan Satlinmas di 165 desa. Sosialisasi penggunaan SIMPOLPRAJA-KBB memperkuat koordinasi antar perangkat keamanan dan mendukung ketenteraman umum di Bandung Barat.
Sebagai bagian dari komitmen Kabupaten Bandung Barat dalam mendukung program smart city, peraturan bupati nomor 21 tahun 2024 mengatur tentang masterplan smart city yang mencakup 102 inovasi strategis. Di tahun 2024, tercatat 37 dari inovasi tersebut berhasil diimplementasikan, termasuk:
Smart Governance: SIDILAN Masuk Sekolah, IKD Goes to Campus, Open Data KBB, SIPADA PBB, SIPADA BPHTB, SIPADA PJDL, dan Manajemen Talenta.
Smart Branding: Visit KBB, Creative Hub, Sakilat, Paperline, SILAT, SIIBAT, MPP, dan Videotron.
Smart Economy: BA QRIS, Pengolahan Pakan Ternak Berkualitas, Budikdamber, Pusaka, Gebrakan, FASTI dan SIPEKA.
Smart Living: Gobang, SIM TB, ATCS dan SIAP Akurat.
Smart Society: SIMPOLPRAJA, Gurilem, Petadik, Wifi Publik dan Literasi.
Smart Environment: Bebersih Walungan, Faster Maggot, Gempita, Gowes for Trees, Onlimo dan AQMS dan TPST RDF. (Wit)
Sumber: https://jabarekspres.com/berita/2024/11/01/diskominfotik-sebut-implementasi-smart-city-bandung-barat-menunjukan-hasil-positif/3/
0 Komentar