Namun, rencana ini menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik yang menilai ada implikasi dan motivasi tersembunyi di baliknya.
Dalam wawancara di IKN pada 12 Oktober 2024, Jokowi menegaskan bahwa meski tidak lagi menjabat sebagai presiden, ia akan secara rutin datang ke IKN.
Menurut Jokowi, hal ini karena proyek pemindahan ibu kota adalah inisiatifnya sejak awal, dan ia menganggapnya sebagai warisan atau legasi bagi bangsa. Namun, rencana ini memunculkan pro dan kontra karena statusnya sebagai mantan kepala negara.
“Setelah tidak menjabat, saya akan rutin datang ke IKN,” ujar Jokowi. Namun, beberapa pihak menilai bahwa langkah ini berpotensi menimbulkan persepsi bahwa Jokowi seolah ingin mengawasi langsung pelaksanaan proyek tersebut bahkan setelah pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto resmi berjalan.
Kritik dari Pengamat Politik Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, menyatakan bahwa kehadiran Jokowi di IKN setelah masa jabatannya berakhir akan menimbulkan pertanyaan terkait kapasitas dan relevansinya.
“Jika Jokowi bukan lagi pejabat negara, problemnya adalah dia datang dalam kapasitas apa?” ujar Adi. Ia berpendapat, setelah purna tugas, Jokowi seharusnya menyerahkan sepenuhnya urusan pembangunan IKN kepada pemerintahan Prabowo Subianto.
Adi juga menyebutkan bahwa jika Jokowi sering berkunjung ke IKN, publik bisa menganggap Jokowi mendesak agar proyek tersebut tetap diprioritaskan.
Padahal, Prabowo sudah berkomitmen untuk melanjutkan semua kebijakan strategis dari pemerintahan Jokowi. “Cukup sudah, Jokowi tidak lagi jadi presiden. Itu urusan Prabowo ke depan,” tegas Adi.
Implikasi Keterlibatan Keluarga Selain itu, Adi juga menyinggung bahwa keterlibatan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo, turut memperkuat dugaan publik bahwa Jokowi ingin menjaga pengaruhnya di proyek IKN.
“Jokowi mungkin merasa wajar untuk ikut campur karena anaknya akan berada di lingkar kekuasaan,” jelas Adi. Namun, ia menambahkan bahwa jika Jokowi hanya sekadar bermain atau melihat-lihat, kunjungannya tidak akan memiliki dampak signifikan.
Proyek IKN dan Masa Depan Pemerintahan Prabowo Rencana Jokowi untuk rutin berkunjung ke IKN menimbulkan persepsi seolah-olah ia ingin memastikan agar proyek tersebut tidak diabaikan oleh pemerintahan Prabowo.
Padahal, Prabowo sudah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan proyek ini sebagai salah satu program strategis nasional. Adi menekankan bahwa sangat penting bagi Jokowi untuk memberikan ruang dan kepercayaan penuh kepada Prabowo sebagai presiden terpilih.
Dengan demikian, proyek IKN dapat berjalan tanpa ada kesan intervensi dari mantan presiden. Rencana Jokowi untuk sering datang ke IKN setelah turun dari jabatannya menimbulkan perdebatan.
Di satu sisi, ia mungkin ingin memastikan proyek ini berjalan sebagai bagian dari warisannya, sementara di sisi lain, langkah ini bisa memicu kritik dan persepsi negatif bahwa ia tidak sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pemerintahan baru.
Publik berharap bahwa dengan bergantinya kepemimpinan, proyek IKN bisa tetap menjadi prioritas tanpa ada kesan intervensi dari pihak-pihak yang sudah purna tugas.
Sumber:https://garut.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-528669145/rencana-jokowi-rutin-kunjungi-ibu-kota-nusantara-setelah-purna-tugas-menuai-kritik?page=3
0 Komentar