Kupang - Sesi tanya jawab debat kedua Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Kupang berlangsung panas, terutama saat calon wali kota (cawalkot) nomor urut 4, Jefirstson Richset Riwu Kore alias Jeriko, mengkritik jawaban dari cawalkot nomor urut 2, Jonas Salean. Jeriko menilai Jonas soal smart city tidak sesuai konteks yang diharapkan.
"Iya, terima kasih paslon nomor urut 2. Tetapi pertanyaan kami itu fondasinya untuk smart city, kita bertanyanya lain, tetapi jawabnya lain," ungkap Jeriko dalam debat kedua Pilwalkot Kupang 2024 di Kristal Hotel Kupang, Sabtu (2/11/2024).
Perdebatan ini bermula saat calon wakil wali kota (cawawalkot) Kupang nomor urut 4, Adinda Dua Nurak, mengajukan pertanyaan kepada paslon nomor urut 2, Jonas Salean-Aloysius Sukardan, mengenai fondasi yang akan mereka bangun untuk mendukung ekosistem digital dalam smart city.
"Untuk menjalankan smart city, kita membutuhkan ekosistem digital sebagai fondasi utama. Bagaimana strategi dari paslon nomor urut 2 untuk memperkuat ekosistem digital yang telah dibangun Pak Jeriko?" tanya Adinda.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Jonas Salean menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur untuk mendukung smart city. Jonas menyebut, selain perangkat lunak dan perangkat keras, kesiapan SDM menjadi faktor yang tak kalah penting.
Khusus untuk smart city, kami mempersiapkan SDM, perangkat lunak, dan perangkat keras. Namun, tanpa didukung SDM yang baik, anggaran yang besar akan sia-sia. Oleh karena itu, persiapan SDM menjadi prioritas," jawab Jonas.
Jonas juga mengungkapkan menciptakan infrastruktur untuk smart city sebenarnya relatif mudah. Namun, yang menjadi tantangan utama adalah memastikan SDM yang kompeten.
"Infrastruktur mudah kita bangun, tetapi jika kepala daerah tidak pandai mengelola anggaran, maka akan sulit memberikan pelayanan yang baik. SDM yang kompeten sangat diperlukan dalam pengelolaan smart city," kata Jonas.
Jawaban Jonas itulah yang dikritik Jeriko. Jeriko menilai jawaban Jonas tidak nyambung dengan pertanyaan yang diajukan Adinda.
Jeriko menjelaskan pertanyaan yang diajukan Adinda kepada paslon nomor urut 2 berkaitan dengan ekosistem penunjang smart city yang telah ada di Kupang. Ia menekankan fondasi utama smart city meliputi tiga faktor kunci, yaitu infrastruktur, suprastruktur, dan sumber daya manusia (SDM).
"Ini yang menjadi fondasi kita untuk membangun smart city yang mencakup smart government, smart branding, dan smart economy. Inilah yang kami harapkan dijelaskan lebih detail," ujar Jeriko.
Jeriko juga menambahkan, untuk mendukung smart city yang baik, perlu dilakukan pembenahan pada aspek-aspek tersebut. Ia berharap paslon nomor urut 2, Jonas Salean-Aloysius Sukardan, dapat lebih memperhatikan hal ini.
"Saya berharap nanti aspek-aspek ini bisa dibenahi dan diperbaiki. Infrastruktur, suprastruktur, dan SDM ini harus kita benahi dengan serius untuk menunjang keberhasilan smart city," jelas Jeriko.
Menurut Jeriko, peningkatan SDM menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan agar smart city di Kupang dapat berjalan optimal.
"Kita bertanya lain, tetapi jawabannya berbeda. Yang perlu dibenahi itu SDM karena ini adalah fondasi utama dalam mendukung smart city," tambah Jeriko.
Sebagai informasi, Pilwalkot Kupang 2024 diikuti lima paslon. Paslon nomor urut satu, Alexander Funay-Isyak Nuka, didukung Partai Demokrat, Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Kemudian, paslon nomor urut dua, Jonas Salean-Aloysius Sukardan, didukung Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurasi Rakyat (Hanura). Paslon nomor urut tiga, George Melkianus Hadjoh-Theodora Ewalde Taek, diusung oleh Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selanjutnya, paslon nomor urut empat, Jefirstson Riwu Kore (Jeriko)-Lusia Adinda Dua Nurak, didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Sedangkan paslon nomor urut lima, Christian Widodo-Serena Cosgrova Francis, didukung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sumber: https://www.detik.com/bali/pilkada/d-7619446/jeriko-kritik-jawaban-jonas-salean-soal-smart-city-jawabannya-lain
0 Komentar