BOGOR - Penerapan Smart City di Kota Bogor kini masuk ke tahap evaluasi kedua. Diskominfo sebagai pelaksana pun mengikuti evaluasi dari pemerintah pusat pada Selasa (12/11/2024).
Sekdis Diskominfo Kota Bogor, Oki Tri Fasiasta mengatakan evaluasi kedua ini penerapan Smart City ini bersifat pendalaman program yang telah dilakukan.
Mereka diminta oleh aksesor untuk menjabarkan program Smart City dan dampaknya terhadap pelayanan publik.
"Para aksesor meminta tambahan evidence (keterangan) dan memperluas reportase (laporan) dari tim pelaksana Smart City untuk seluruh inovasi di penyelenggaran Smart City yang ada di Kota Bogor," katanya.
Ini artinya pemerintah pusat meminta agar Kota Bogor menceritakan lebih lengkap inisiatif Smart City di Kota Bogor. Ia mengapresiasi permintaan ini sebab penilaian akan lebih objektif.
"Ini membuat kita bisa mendapatkan gambaran umum apakah inisiatif Smart City Kota Bogor sudah terlaksana dengan baik dan mampu memberikan layanan publik yang unggul buat masyarakat atau tidak," jelasnya.
Dia menjelaskan Smart City yang diterapkan di Kota Bogor berfokus pada smart governance dengan melakukan penyelenggaraan e-governance atau electronic governance. Ini berkaitan dengan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien untuk diakses masyarakat.
"Salah satu contohnya kita sudah mengembangkan layanan umum satu window namanya Bogor Single Window. Bisa diakses lewat web, bisa diakses lewat iOS dan Android, bisa juga dibuka melalui chatbot Talas Bogor," sebutnya.
Bogor Single Window ini adalah aplikasi yang mengintegrasikan 148 aplikasi pemerintah agar bisa diakses masyarakat lewat satu tempat.
Program ini sudah berjalan dan disebut akan selesai pada 2025 mendatang dengan menggabungkan 179 aplikasi lagi.
"Ini rangkaian gerakan menuju 100 smart city Indonesia. Kota Bogor termasuk 25 kota pertama yang ditunjuk menjadi laboratorium inkubator penyelenggaraan pembangunan berbasis inisiatif kota cerdas. Jadi kita sudah jalan dari tahun 2017," bebernya.
Setelah evaluasi dilakukan, pemerintah pusat akan mengeluarkan nilai indeks kematangan smart city Kota Bogor.
Indeks ini disebut penting sebab menjadi salah satu komponen agar Pemkot Bogor bisa mendapatkan anggaran dari APBN pemerintah pusat.
"Ini bisa dalam bentuk dana alokasi khusus, bantuan-bantuan khusus, atau insentif daerah. Jadi ini menjadi salah satu komponen pengajuannya," ujarnya.
Pemkot Bogor sendiri menargetkan indeks Smart City mereka naik dari yang saat ini yaitu 3,46.
Kenaikan indeks Smart City juga diharapkan sejalan dengan naiknya indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang sekarang berada di angka 3,72.
0 Komentar