JATINANGOR–Dalam rangka membangun ekosistem digital khususnya di Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) Pemerintah Kabupaten Sumedang berkolaborasi dengan sejumlah sektor mewujudkan Jatinangor City of Digital Knowledge.
Yang mana telah diluncurkan rencana tata ruang di sejumlah lingkungan perguruan tinggi yang ada di Jatinangor supaya bermanfaat bagi masyarakat sekitar di tengah perkembangan teknologi informasi dan terhindar dari pencemaran lingkungan.
Kampus IKOPIN University, MPP Mini Saung Budaya Sumedang (Sabusu), kampus ITB Jatinangor, Jatinangor Town Square (Jatos) dan kantor Kecamatan Jatinangor akan menjadi lokasi yang dimaksud untuk membangun ruang publik, transportasi terintegrasi (listrik), keamanan digital (cctv) dan peningkatan zebra cross.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati menyampaikan, sejauh ini dengan tingkat SPBE yang baik berikut komponen digital yang dimiliki Sumedang. Tidak salah rasanya jika untuk mewujudkan Jatinangor City of Digital Knowledge atau Jatinangor sebagai kota cerdas berbasis pengetahuan digital dimulai dari hal-hal yang sederhana.
“Insya Allah Jatinangor City of Digital Knowledge nantinya ditandai dengan layanan publik online. Yang mana masyarakat dapat mengakses berbagai layanan publik seperti perizinan, pelaporan, dan pengaduan secara online, tanpa harus datang ke kantor pemerintahan,” kata Tuti kepada sejumlah awak media di Technolife Plaza Exhibition Hall, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Selasa (10/12/2024).
Selain itu ada juga basis data terpadu, yang mana di Jatinangor seluruh data pemerintah akan terintegrasi dalam satu sistem, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan dan analisis data.
“Termasuk disini penerapan e-government, pemerintah daerah dapat menjalankan pemerintahan secara elektronik, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan,” terang Tuti.
Adapun melalui inisiatif Jatinangor City Of Digital Knowledge, dengan tagline yang inspiratif yaitu ‘Jadi Tahu, Mau, Maju’. Pemda Sumedang ingin membangun Sumedang menjadi kota yang cerdas dimulai di Jatinangor.
Yang mana pengetahuan dan teknologi menjadi kekuatan utama dalam mendorong pembangunan.
“Kami ingin menjadikan masyarakat Sumedang semakin ‘tahu’ tentang teknologi, semakin ‘mau’ belajar dan berinovasi dan pada akhirnya semakin ‘maju’ dalam segala aspek kehidupan,” tuturnya.
Senada, mewakili Pj Gubernur Jabar, Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman menyampaikan, Pemprov Jabar turun mendukung karena Jatinangor bagian dari cekungan Bandung sebagai salah satu konsen pertumbuhan ekonomi di Jabar.
“Saya yakin Jatinangor akan menjadi leverage bagi pertumbuhan Bandung Raya terutama dalam transformasi digital,” ujar Herman.
Dirinya berharap rencana pembangunan kawasan dan ekosistem digital di Jatinangor dapat menginspirasi Indonesia, untuk bagaimana membangun sebuah kawasan berbasis kearifan lokal menggunakan teknologi digital.
“Kita sadar kalau untuk fisik infrastruktur di Jatinangor tentu membutuhkan biaya yang besar. Tapi kami yakin biaya yang besar untuk membangun sarana prasarana dan prasarana di Jatinangor, pada waktunya akan terwujud sehingga kami memulai dari yang sederhana yang memang sudah nampak dan tersedia yakni ilmu pengetahuan,” terang Herman.
Terakhir saat disinggung mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan Jatinangor City of Digital Knowledge. Herman menegaskan bahwa ekosistem digital yang akan dibangun merupakan non APBD berkolaborasi dengan pihak swasta.
Dengan demikian, kendati sebagai bagian integral dari Kabupaten Sumedang. Namun karakteristik Jatinangor adalah kawasan perkotaan sehingga manajemennya bersifat urban.
“Karakteristik Jatinangor adalah perkotaan sehingga harus di- manage dengan kaidah-kaidah dan manajemen perkotaan. Pemda Sumedang sudah menerbitkan Peraturan Bupatinya. Selain itu, ada tim pengelola yakni jajaran Pemda dibantu oleh gugus tugas,” pungkas Herman.
Sumber: https://sumedang.radarbandung.id/berita-utama/kota-sumedang/2024/12/11/jatinangor-persiapan-jadi-smart-city/
0 Komentar