Muslimat NU Launching Pembelajaran ASTEM

Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin memukul Gong simbolis dimulainya pembelajaran 5.0.

Sidoarjo,
Menyikapi era revolusi industry 4.0 Lembaga Pendidikan Muslimat NU Sidoarjo mulai menerapkan Pembelajaran 4.0 menuju Pembelajaran 5.0, yang dikemas dalam bentuk ‘ASTEM’ (Adab, Science, Tecnology, Engineering, Art and Mathematic).
Program yang diterapkan untuk lembapa pendidikan dibawah naungan PC Muslimat NU Sidoarjo, mulai dari tingkat MI, MTs Bilingual, MA Bilingual telah dilaunching langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, bersama Ketua PW LP Ma’arif Jatim Dr H Noorshodiq Askandar, Kepala Dikbud Sidoarjo Drs. Ec Asrofi, MM juga Ketua PC Muslimat NU Ainun Jariyah, dan Ketua PC NU Sidoarjo, Maskun, pada (15/5) malam.
Prosesi peluncurannya sekalian dengan Launching Ayo Mondok Sebagai Cikal Bakal Boarding School Pembukaan Kuliah Adab Coding Toefl oleh Kepala MTs Bilingual Muslimat NU Syamsuhari dengan didampingi Kepala MI NU Pucang Hamim Thohari dan Kepala MA Bilingual NU Sidoarjo.
Usai launching, Wabup Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan kalau pogram ini sangat bagus sekali. Cikal bakal boarding school yang lebih mengarah pada pendidikan sistem pesantren sudah menjadi referensi untuk semua. Kualitas lulusannya juga sudah siap untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa yang akan datang.
Ia katakan, bukan hanya intelektualnya saja yang tinggi, tapi juga spiritualnya juga memadai. “Ole karena itu saya berharap kader NU kedepan harus mempunyai integritas dan intelektual yang tinggi. Sehingga, bisa melihat perkembangan jaman dan bisa menatap segala persoalan saat ini. Tetapi, mereka tidak boleh tercabut dari akar akidahnya, dan nantinya bisa menjadi tehnokrat yang berdedikasi tinggi, ” jelas Nur Ahmad Syaifuddin.
Ketua PWLP Ma’arif NU Jawa Timur Noorshodiq Askandar menegaskan bahwa dengan kuliah adab siswa bisa mempunyai kelebihan pinter dan bener, yang menjadi ciri khas. “Sekolah di Lingkungan NU harus lebih baik dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi,” ungkap Noorshodiq.
Sementara itu, Kepala Sekolah MTs Bilingual Pucang Sidoarjo, Syamsuhari menjelaskan bahwa di era revolusi industri 4.0 ini merupakan sebuah pengetahuan tanpa batas. Namun yang terjadi tidak sedikit manusia tergelincir karena kecanggihan teknologi, menjadi jalan untuk sebuah ketidaksopanan dan bertentangan dengan norma kesusilaan dalam beradaban. Makanya dalam penerapan pembelajaran 5.0 ini kami anggap sangat penting, Adab juga kita garap.
Di sisi lain, karena kita menyiapkan generasi mileneal itu mempunyai daya saing global, maka peserta didik kami harus memenuhi kewajiban persyarakatan Toefl untuk kelas V, kelas VIII dan kelas XI harus mencapai 450. Ketika berada di kelas VI, kelas IX dan kelas XII Toeflnya harus mencapai 500, artinya anak-anak sudah kita persiapkan untuk siap-siap menghadapi persaingan global.
Dengan menerapkan program ini, saya berharap mereka akan mampu bersaing dan mampu menjadi EO sebuah pertunjukan, yang bisa menampilkan karya digitalnya dan harus melakukan presentasi. “Karya-karya mereka bisa kita tampilkan kepada orangtua murid, termasuk bisa melakukan kemampuan shoting, editing, kemampuan dubing dan packaging. Itu yang akan kami lakukan untuk terus ditingkatkan keseluruh siswa MI, MTs dan MA,” harap Syamsuhari. [ach]


Posting Komentar

0 Komentar