Santri Diimbau Siap Hadapi Industri 4.0

Peserta Gerakan Santri Menulis foto bersama dengan CEO SMN Kukrit SW, Staf Ahli Bupati Kendal Abdus Salam, dan Pengasuh Ponpes Raudlatul Mutaallimin Mohammad Farid Fad serta tamu undangan lainnya.
KENDAL,– Bangsa Indonesia saat ini era serba digital, yaitu era revolusi industri 4.0. Para santri agar bersiap diri menghadapi revolusi industri 4.0, diantaranya harus membekali diri dengan berbagai ilmu, berpikir positif, visioner dan bekerja keras.

‘’Perubahan teknologi begitu cepat, sehingga jika tidak menyesuaikan dengan perkembangan, kita akan tertinggal,’’ kata Staf Ahli Bupati Kendal Abdus Salam pada acara Gerakan Santri Menulis Sarasehan Jurnalistik Ramadan 2019 yang digelar Suara Merdeka Network (SMN) di Ponpes Raudlatul Mutaallimin Kendal, Kamis (16/5).

Hadir dalam sarasehan itu antara lain CEO SMN Kukrit SW, Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Gunawan Permadi, Wakil Pemimpin Redaksi Triyanto Triwikromo, Koordinator Liputan Rukardi, perwakilan Kodim Kendal, perwakilan Kemenag Kendal, dan tamu undangan lainnya.

Abdus Salam menyampaikan santri dan antriwati supaya tidak berputus asa dan terus meningkatkan semangat belajar. Hal itu agar di masa mendatang mampu menjadi generasi muda yang soleh dan solehah, berguna bagi agama, keluarga, bangsa, dan negara.

‘’Manfaatkan ilmu kalian dengan sebaik-baiknya. Jadilah generasi muda produktif, inovatif, dan berprestasi,’’ tuturnya.

Dia berpesan generasi muda agar menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti tawuran, kriminalitas, pergaulan bebas, serta penyalahgunaan narkoba. Pemakaian narkoba sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat, serta akan menghancurkan masa depan diri sendiri.

‘’Saya mengucapkan terima kasih kepada Suara Merdeka atas terselenggaranya kegiatan ini. Saya dari kegiatan ini melahirkan penulis-penulis baru dari kalangan pelajar, santri, dan masyarakat guna pengembangan diri dalam berkarya,’’ harap dia.

CEO SMN Kukrit SW mengatakan, kualitas kecerdasan seseorang bisa dilihat dari kualitas tulisannya. Semakin bagus tulisan seseorang, menandakan kualitas kecerdasannya tinggi.

SMN konsisten menyelenggarakan Gerakan Santri Menulis selama 25 tahun terakhir. GSM bisa menjadi satu hal positif selama Ramadan, yakni semoga memberikan barokah bagi SMN dan manfaat untuk generasi muda di masa mendatang.

‘’Manfaatkan kegiatan ini untuk menyerap ilmu dari para narasumber. Menulis di sosial media pun harus yang berkualitas. Suara Merdeka memberikan ruang bagi santri maupun santriwati yang ingin mengembangkan kemampuan menulisnya,’’ kata dia.

Pengasuh Ponpes Raudlatul Mutaallimin Kendal, Mohammad Farid Fad, atas nama keluarga besar pondok, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Suara Merdeka, yang sudah memilih ponpes yang dia pimpin, menjadi salah satu dari 15 tuan rumah Gerakan Santri Menulis.

‘’Setiap tahun rata-rata 15 pondok. Bisa dibayangkan berapa santri yang telah dididik ilmu jurnalistik oleh Suara Merdeka selama 25 tahun terakhir. GSM membekali santri budaya menulis sesuai kaidah jurnalistik, bukan hanya sekadar update status,’’ tuturnya.

Kegiatan Gerakan Santri Menulis tersebut juga mendapat dukungan dari PT Marimas Putera Kencana (Marimas). Marimas ikut memberikan edukasi tentang lingkungan melalui program Marimas Ecobricks Gratis 1.000 Laptop yang diluncurkan pada 2019. Marimas berharap para santri selain memperdalam ilmu agama dan meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga menjadi santri yang peduli terhadap lingkungan.

sumber : https://www.suaramerdeka.com

Posting Komentar

0 Komentar