Hadapi Era Industri 4.O, Koperasi Perkenalkan Aplikasi MyCOOP

Saat ini kesejahteraan petani menjadi salah satu fokus program Partai Golkar, terlebih untuk menghadapi era industri 4.0.
SEMARANG - Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang diperingati setiap tanggal 12 Juli pada tahun 2019 ini ada yang berbeda. Hal tersebut karena Koperasi mulai memperkenalkan Aplikasi MyCOOP dengan mengusung tema "Reformasi Total Koperasi di Era Industri 4.0."

Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72, menurut Sekjen Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Muhammad Sukri, digelar untuk pertama kalinya di Purwokerto, Jawa Tengah. Mengingat selama ini, puncak peringatan Harkopnas selalu diselenggarakan di Ibukota Provinsi.

Dijelaskan, perayaan HUT Koperasi di Banyumas nanti mungkin adalah pertama di Indonesia yang menerapkan Paperless dan Plasticless. Maksud Paperless adalah saat acara nanti semua informasi menggunakan teknologi digital yaitu Aplikasi MyCOOP yang bisa didownload melalui Playstore.

Dengan aplikasi MyCOOP ini semua bisa dijangkau seperti panduan kegiatan, melihat hotel, mencari ATM terdekat, tempat hiburan (wisata) dan lain sebagainya semua ada di genggaman masing-masing peserta yang datang ke acara di Banyumas nanti.

"Suka tidak suka kedepan koperasi harus menerapkan teknologi digital dan harus akrab dengan teknologi," tegas Muhammad Sukri, pada Tribunjateng.com, Selasa (2/7/2019).

Ia mengungkapkan, pihaknya juga melarang seluruh peserta yang hadir menggunakan plastik, karena mengupayakan ramah lingkungan dan sebagai bentuk protes terhadap penggunaan plastik yang sudah cukup mengganggu.

Untuk acara di Banyumas nanti, pihaknya akan menyampaikan kepada Bapak Presiden bahwa Koperasi bukan perusahaan yang tertinggal dan koperasi sudah akrab dengan industri digital.

Selain itu, koperasi juga akan lebih mengakrabkan diri kepada kaum Milenials karena sekarang ini tidak sedikit mereka mengelola perusahaan-perusahaan koperasi.

"Contohnya dibeberapa perusahaan koperasi Nasional yang asetnya mencapai Rp 1 triliun keatas dan omzetnya ratusan miliar rata-rata dikelola oleh generasi zaman now," jelasnya.

Kepala Dinkop UMKM Jateng, Ema Rahmawati menambahkan, untuk di wilayah Jateng sendiri Pelaku UMKM sudah mulai bergerak kearah digital meskipun belum 100%.

Disebutkan mulai tahun 2019 ini pihaknya melakukan pendampingan bagi para pelaku Koperasi di Provinsi utamanya, kurang lebih ada 19 koperasi yang sudah sepakat memulai 100% digitalisasi.

"Di tempat kami, Dinas Koperasi Jateng akan membuat Dashboard yang terhubung dengan koperasi Provinsi, sehingga kami bisa mengontrol dengan cara digital juga. Tidak harus datang ke kantor, karena bisa diakses atau dipantau melalui Dashboard tersebut," ungkap Ema.

Semua jenis koperasi bisa memanfaatkan sistem digitalisasi ini dan tidak ada batasan modal usaha. Dari yang kecil, menengah, besar, retail semuanya bisa memanfaatkannya.

"Saya yakin di Jateng bisa 70% karena baru akan mencoba, kendala lebih kepada penguasaan IT terutama yang sudah usia sepuh, maka kami akan mengadakan pendampingan kepada peserta dalam rangka memasuki era industri 4.O," tandasnya.


Sumber : https://jateng.tribunnews.com

Posting Komentar

0 Komentar