Jawab Tantangan Era Industri 4.0, Kementan Jalankan Program Bantuan Alsintan

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku tengah menjalankan program modernisasi pertanian melalui berbagai ragam bantuan alat mesin pertanian (Alsintan). Bahkan menjadi salah satu jawaban terhadap tantangan di era industri 4.0.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, modernisasi pertanian melalui mekanisasi merupakan solusi efisien menggantikan pola usaha manual.

"Mekanisasi juga sebagai solusi mengatasi berkurangnya tenaga kerja pertanian karena bermigrasi ke sektor industri dan jasa,” kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (26/6/2019).

Catatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, pemerintah telah memberikan bantuan alsintan sekitar 720 ribu unit dengan berbagai jenis. Jumlah itu diperkirakan naik hampir 500% sebelumnya. Aisintan tersebut berupa rice transplanter, combine harvester, dryer, power thresher, corn sheller dan rice milling unit, traktor dan pompa air.

“Bantuan alsintan itu merupakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Kita ingin dengan alsintan mengubah mindset petani dari bertani secara tradisional ke modern. Kita juga ingin usaha tani menjadi lebih efisien,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy.

Sarwo mencontohkan, jika pengolahan lahan menggunakan tenaga manusia (cangkul), maka dalam 1 ha sawah diperlukan 30-40 orang, lama pengerjaannya 240-400 jam/ha, sedangkan biayanya mencapai Rp 2-2,5 juta/ha. Sementara dengan alsintan (traktor tangan), hanya diperlukan tenaga kerja 2 orang, jumlah jam kerja hanya 16 jam/ha dan biayanya Rp 900 ribu-1,2 juta/ha.

Pada tahun 2015 bantuan alsintan sebanyak 54.083 unit, tahun 2016 sebanyak naik menjadi 148.832 unit. Sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 82.560 unit, dan pada tahun 2018 sebanyak 112.525 unit. Tahun 2019, Kementan akan mengalokasikan alsintan sebanyak 50 ribu unit. Alsintan tersebut berupa Traktor Roda dua (20 ribu unit), Traktor Roda empat (3 ribu unit), Pompa Air (20 ribu unit), Rice Transplanter (2 ribu unit), Cultivator (4.970 unit) dan Excavator (30 unit).

Kalkulasi pemerintah dengan mekanisasi dapat menghemat biaya produksi hingga 30% dan menurunkan susut panen 10%. Mekanisasi juga menghemat biaya olah tanah, biaya tanam dan panen dari pola manual Rp7,3 juta/ha menjadi Rp5,1 juta/ha.

Modernisasi pertanian melalui bantuan alsintan bukan hanya produksi padi yang meningkat, tapi juga kesejahteraan petani pun menjadi lebih baik, sekaligus menjawab tantangan revolusi industri 4.0.


Posting Komentar

0 Komentar