Hal itu disampaikan dalam acara ramah tamah dan halal bihalal dengan komunitas startup yang berlangsung di Dilo, Kota Malang pada Kamis (27/6/2019).
Menurutnya, para startup ini telah mampu mengangkat Kota Malang sebagai Kota Kreatif.
"Penganugerahan Malang sebagai Kota Kreatif merupakan sesuatu yang luar biasa. Dan ini merupakan tantangan baru bagi temann-teman startup untuk smart city ke depan," ujarnya.
Dalam acara itu pula, Sutiaji mendapatkan empat aplikasi dari komunitas startup.
Rencananya, empat aplikasi tersebut akan diterapkan Sutiaji pada pelayanan publik yang ada di Kota Malang.
"Kami akan inventarisir dulu mana-mana yang memang diperlukan sebagai kebutuhan mendesak seperti layanan kesehatan, sistem e-Budgeting dan aplikasi untuk mempermudah sistem pekerjaan OPD atau e-Government," terangnya.
Sutiaji menargetkan, pada tahun 2020 nanti layanan publik di Kota Malang sudah berbasis digital.
Satu di antaranya penggunaan tanda tangan digital oleh kepala OPD.
Apabila kepala OPD tersebut tidak berada di tempat, segala urusan yang sifat administratif tidak akan tertunda.
Apabila kepala OPD tersebut tidak berada di tempat, segala urusan yang sifat administratif tidak akan tertunda.
"Karena selama ini masyarakat banyak yang menunggu kepala OPD datang untuk tanda tangan," imbuhnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kota Malang ini juga meminta para startup untuk berkontribusi demi kemajuan Kota Malang ke depan.
Yakni dengan memberdayakan mereka karena masih banyak pengangguran terbuka di Kota Malang.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kota Malang ini juga meminta para startup untuk berkontribusi demi kemajuan Kota Malang ke depan.
Yakni dengan memberdayakan mereka karena masih banyak pengangguran terbuka di Kota Malang.
"Pemberdayaan akan kami lakukan, karena startup dan komunitas di Kota Malang ini banyak. Jadi kami harus menyediakan tempat bagi mereka," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Malang Creative Fusion, Vicky Arief Herinadharma berharap, dengan sambutan baik dari Wali Kota Malang, Sutiaji bisa menjadi tindak lanjut kolaborasi startup dengan pemerintah.
Menurutnya, para startup butuh pembinaan dari pemerintah agar mempunyai sumbangsih untuk Kota Malang.
"Kami harap ini akan terealisasi. Karena kebanyakan startup di Malang ini kerjanya di luar negeri dan bukan untuk Kota Malang sendiri," pungkasnya. (Surya/Rifki Edgar)
Menurutnya, para startup butuh pembinaan dari pemerintah agar mempunyai sumbangsih untuk Kota Malang.
"Kami harap ini akan terealisasi. Karena kebanyakan startup di Malang ini kerjanya di luar negeri dan bukan untuk Kota Malang sendiri," pungkasnya. (Surya/Rifki Edgar)
Sumber : https://jatim.tribunnews.com
0 Komentar