By
Karim Taslim – Director of PT. Skymind Technology Indonesia (www.skymind.id)
MASA DEPAN
YANG DIJANJIKAN OLEH AI
Pada awalnya, Artificial Intelligence (AI) adalah
sebuah konsep yang hanya berada di novel dan film dan ini membuat orang-orang
terpesona dengannya. Ketika teknologi membuat sebuah pintu yang lebih utama,
sektor industri adalah yang pertama mendapatkan banyak maanfaat dari fitur
fitur tersebut, termasuk mengurangi beban kerja pekerja dan menurunkan biaya.
Namun kemudian, sejauh mana dampak AI
belum sepenuhnya diukur.
Hari ini, Artificial Intelligence (AI) sudah membuat
jalannya sendiri, masuk hingga ke dalam rumah kita dan menggabungkan dirinya
dengan keseharian kita. Dengan dimasukkannya AI, berpotensi untuk mengubah cara
kita menjalani hidup. Para pebinsis meperkirakan bahwa di tahun 2020, 85%
interaksi dengan customer akan dilakukan tanpa manusia.
KEKUATAN
EKONOMI DITENTUKAN OLEH ZAMAN TEKNOLOGI
Para pemimpin dunia melihat bahwa Artificial
Intelligence sangat membantu untuk perkembangan ekspansi besar dan menyebar di
seluruh dunia. Banyak negara mengembangkan strategi Artificial Intelligence
untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui investasi, insentif, perkembangan
talent dan manejemen resiko. Artificial Intelligence sangat penting untuk
generasi selanjutnya dalam perkembangan teknologi, para pemimpin merasa
khawatir bahwa mereka akan tertinggal di belakang dan tidak menerima keuntungan.
VISI DARI SMART CITY
“AI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP”
Dalam perubahan dengan program dengan Smart City, Skymind Smart City dikembangan untuk
meningkatkan upaya untuk mempromosikan dan menerapkan insiatif dari kota pintar
ini, termasuk warga, mobilitas, standard hidup, lingkungan dan pemerintah.
Menanamkan teknologi Artificial Intelligence untuk membuat infrastruktur yang
cerdas dan mandiri tidak hanya akan mengaktifkan materialisasi dari kata
“Cerdas” ini tetapi juga mengakselerisasi proses, membuat lingkungan langsung
untuk IoT (Internet Of Things).
SKYMIND
SMART CITY
Konsep Skymind Smart City terdiri dari 4 Layer:
1.
Layer Pertama, yaitu Pondasi TIK
(Teknologi Informasi & Telekomunikasi) serta Infrastruktur. Pondasi ini
sangat penting dan memegang peranan vital bagi pengembangan sebuah Smart City.
Jaringan kabel optik (kabel data), telephone, listrik, tv cable, telah
dirancang dengan jelas penempatannya. Yang paling ideal adalah ditempatkan di bawah
tanah (under ground), di dalam saluran-saluran pipa yang kedap air, tahan
korosi, tahan goncangan dan juga tahan terhadap suhu tinggi. Perancangan
cabling under ground ini harus dilengkapi dengan titik-titik akses untuk
pemeliharaan ataun perbaikan. Yang tidak kalah penting adalah, adanya
kontigensi plan untuk meng-antisipasi factor force majeur (bencana alam, huru
hara, peperangan, dll). Tentu saja kontigensi plan ini akan diprioritaskan pada
titik-titik yang merupkan simpul penghubung ke pusat-pusat pelayanan public dan
asset vital negara.
2. Layer Kedua, perancangan system pengawasan / pengamatan, sensor (deteksi) dan
keamanan (Sensor & Surveillance System). Termasuk di dalamnya, titik-titik
penempatan kamera CCTV (area public, area vital, tapal batas kota, dll), sensor
kecepatan kendaraan, sensor deteksi gempa, sensor suhu / cuaca / udara, sensor
deteksi banjir (ketinggian permukaan air). Keseluruhan sensor dan system
surveillance ini, terhubung/terkoneksi melalui jaringan infrastruktur (layer
pertama).
3. Layer Ketiga, perancangan system digitalisasi industri. Yang dimaksud dengan
digitalisasi industri, yaitu mengubah komunikasi, interaksi, dan fungsi
industri menjadi digital. Pada penerapan bisnis, digitalisasi melakukan
transformasi proses bisnis, fungsi dan model bisnis diaplikasikan pada
teknologi digital. Sederhananya digitalisasi bisnis merupakan proses
transformasi bisnis dari konsep konvensional menjadi virtual, meliputi proses
transaksi dan penerapan sistem perusahaan. Tujuannya mempercepat efisiensi
kerja, mengurangi penggunaan manusia dan untuk mendapatkan hasil yang lebih
banyak serta mencakup secara global. Termasuk di dalamnya: penggunaan Cash
Register (POS – Point Of Sales) Machine yang terhubung secara online ke Dipenda
/ Bapenda / Dinas Pajak, Platform Marketplace untuk para UMKM, Platform
pemesanan transportasi online, Instrument e-wallet atau e-money untuk
menggantikan system transaksi konvensional, hingga penerapan system aplikasi
ePayroll di dalam perusahaan, dsb.
4. Layer Keempat, perancangan system analytic dan data processing (Master Brain of
AI). Setelah Layer Ketiga dijalankan, dan data-data digital mulai terkumpul,
maka Layer berikutnya adalah tahapan untuk mendayagunakan data-data yang telah
terkumpul tersebut, untuk dianalisa, dipetakan serta dirangkai dengan
menggunakan teknik AI. Dengan teknik AI yang tepat, dapat diketahui berbagai
pola, karakteristik dan kecenderungan konsumen / warga / komunitas tertentu di
dalam keseharian mereka. Bagi Pemerintah, data-data ini dapat digunakan untuk
meningkatkan kepatuhan pelaku usaha di dalam membayar pajak. Bagi Badan
Keamanan Negara, data-data yang terkumpul melalui system surveillance akan
sangat bermanfaat untuk mendeteksi secara dini potensi-potensi gangguan
keamanan, semisal ketika ada demonstrasi (unjuk rasa) yang dilakukan oleh
kelompok mahasiswa tertentu, dengan bantuan teknik AI, system dapat mengenali
wajah-wajah pendemo, mana yang betul-betul merupakan mahasiswa dan mana yang
bukan (penyusup). Bagi UMKM, data-data transaksi pelanggan dapat membantu
mereka di dalam berinovasi dan pengembangan produk-produk baru yang sesuai
dengan Trend dan kebutuhan pasar.
SKYMIND
MEMBANGUN PRASARANA AI
UNTUK
PERUSAHAAN, INDUSTRI DAN PEMERINTAH
Skymind menawarkan Platform yang memungkinkan Data
Scientist dan Team IT membuat prototype dengan cepat, menyebarkan, memelihara,
menjaga dan melatih ulang alur kerja Machine Learning yang mempercepat waktu untuk menilai dan
mengevaluasi.
Skymind juga membangun infrastruktur AI untuk model
operasi di dalam skala produksi. Skymind menciptakan framework Deeplearning4j (DL4J), open-source AI yang paling banyak digunakan, untuk
memaksimalkan pemanfaatan AI bagi korporasi besar secara global, dari banking
hingga e-commerce.
Ada Lebih dari 350 perusahaan di antara 500
perusahaan yang berada di dalam daftar Fortune 500 Companies, yang telah
menggunakan Skymind.
PT Skymind Technology Indonesia menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan Closing 100 Kota Smart City Indonesia pada 4-6 November 2019 di Balai Sudirman Jakarta. Kunjungi booth dan ikuti sessi khusus membahas hal tersebut pada tanggal 5 Nov 2019.
PT Skymind Technology Indonesia merupakan anggota dari Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) DPD DKI Jakarta.
0 Komentar